X-Men: Days of Future Past
(2014 - 20th Century Fox)
Directed by Bryan Singer
Screenplay by Simon Kinberg
Story by Simon Kinberg, Jane Goldman, Matthew Vaughn
Based on the Marvel comic books by Stan Lee, Steven Ditko
Produced by Simon Kinberg, Lauren Shuler Donner, Hutch Parker, Bryan Singer
Cast: Hugh Jackman, James McAvoy, Michael Fassbender, Jennifer Lawrence, Nicholas Hoult, Patrick Stewart, Ian McKellen, Ellen Page, Peter Dinklage, Evan Peters, Josh Helman, Halle Berry, Shawn Ashmore, Omar Sy, Fan Bingbing, Daniel Cudmore, Booboo Stewart, Adan Canto
Gw punya semacam underdeveloped fandom terhadap X-Men. Gw suka idenya, dan tokoh-tokohnya selalu bikin excited, tapi sayangnya gw gak sampai menggali lebih dalam seperti baca komik-komiknya atau nonton ulang kartunnya, paling mudah sekarang ya ngikutin film layar lebarnya. Itulah sebabnya setiap film X-Men muncul gw selalu excited menantinya, namun in the end gw selalu merasa film X-Men--yang sekarang berjumlah lima plus dua spin-off Wolverine--tidak selalu memuaskan underdeveloped fandom gw itu, padahal mungkin kepuasan gw itu akan terpenuhi kalau baca komiknya *mungkin*. Selalu ada yang rasanya kurang, tetapi dibilang kecewa-kecewa banget sih enggak.
Sekarang datanglah X-Men: Days of Future Past, yang tadinya hanya merupakan sekuel dari reboot X-Men: First Class, tetapi kemudian berubah jadi proyek ambisius yang menggabungkan cast trilogi X-Men yang lama dengan pemain baru yang ceritanya adalah versi mudanya, time travel style. Beberapa pihak juga menganggap bahwa Days adalah upaya dari para filmmaker-nya untuk memperbaiki keputusan yang mereka sesali saat membuat film-film pendahulunya, khususnya X-Men: The Last Stand yang katanya paling mengecewakan. Tetapi, menurut gw dengan adanya X-Men: First Class kemarin juga sudah mengubah semua timeline dan continuity yang sudah ada, udah beda universe. Gw lebih merasa nyaman dan nggak stress bahwa First Class dan Days adalah bagian dari trilogi X-Men yang baru pada semesta alternatif (kayak Star Trek 2009) yang kebetulan versi tua para mutannya pemainnya sama dengan trilogi X-Men yang lama. Gw nggak mau terlalu mikirin continuity sementara karakter Mystique aja di versi lama dan baru beddda bangggetttt. Yang bikin aja pada nggak mikirin, ngapain juga gw harus mikirin.
Anyway, dua hal yang jadi perhatian gw dari Days adalah mutant powers dan plot yang intriguing. Film ini mungkin terbilang oke dalam men-display kekuatan para mutan, sekalipun para mutan yang perannya sungguh nggak penting--selalu terjadi di film X-Men, yah maklum tokohnya banyak banget. It's quite fun to watch, khususnya yang di setting masa depan. Sedangkan plotnya terbilang intriguing karena berkenaan dengan usaha mengubah sejarah. Yang harus diubah itu pun cukup menarik: persepsi. Tujuan utamanya adalah mencegah pembunuhan yang memicu terciptanya robot pemusnah mutan, Sentinel, tetapi mencegah sebuah pembunuhan 'kan nggak berarti masa depan bisa berbeda juga, kebencian terhadap mutan itu toh akan tetap ada. Things would be easier kalau kebencian itu sirna, tetapi menghilangkan kebencian itu 'kan juga nggak mudah. So there.
Film-film X-Men memang selalu ada metafora sosial politik dan tak terkecuali di Days ini. Meski dengan janji lebih banyak aksi mutan dan casting yang menjanjikan, plot utama film ini bakal mengarah ke sana-sana lagi. Untuk beberapa penonton kasual mungkin akan menganggapnya terlalu berat dan "kebanyakan ngomong", tetapi menurut gw film ini udah cukup dikurangin ngomongnya dengan lebih banyak adegan action dari film-film sebelumnya. Lagian, it's a helluva cast we're seeing, pemainnya keren-keren, betah deh nontonnya. Oh ya, satu lagi yang gw suka dari Days adalah akhirnya bisa menunjukkan modus operandi dari Magneto (versi muda) dengan lebih jelas yang luar biasa taktikal dan sulit dilawan, sehingga pantaslah ia jadi supervillain yang paling ditakuti.
Lalu apakah akhirnya Days menjadi film X-Men yang paling memuaskan gw? Not quite. Ada, dan selalu ada, hal yang menurut gw nggak langsung membuat gw terkagum-kagum sama film ini. Bisa jadi itu terletak pada pemerataan perkembangan karakter yang nggak seimbang, ya saking banyaknya orang itu, selain pamer kekuatan, nggak ada lagi kesan yang lain--of course kecuali Quicksilver yang keren keren keren abis. Juga adegan-adegan action-nya, meski gw akui seru, tetapi nggak sampe seru banget dan bikin deg-degan kayak kopi tubruk pake garem. All X-Men movies could been treated better, dan Days ini bukan pengecualian. Ataukah mungkin gw memang nggak cocok dengan ritme sutradara Bryan Singer yang nggak lincah (Matthew Vaughn di First Class masih lebih lincah). Belum lagi tata visualnya yang terlalu generik, berbeda dengan nuansa vintage asyik yang ditunjukkan di First Class.
But then again, terlalu banyak highlight di film ini sukses mencegahnya jadi film yang mengecewakan. Selain Magneto dan Quicksilver tadi, ada Jennifer Lawrence yang keren, Peter Dinklage yang juga keren, ada adegan huru-hara di Paris yang seru, juga post-credit scene yang bikin excited *tuh kan excited lagi*. Nggak mengecewakan, tetapi belum yang terbaik buat gw.
My score: 7/10
Hello, bro :)
BalasHapusboleh tukeran link?
saya ada di sinekdoks.wordpress.com
Regards,
Sinekdoks