Star Trek
(Paramount - 2009)
Directed by J.J. Abrams
Screenplay by Roberto Orci & Alex Kurtzman
Based on the television series created by Gene Roddenberry
Produced by Damon Lindelof, J.J. Abrams
Cast: Chris Pine, Zachary Quinto, Eric Bana, Zoe Saldana, Karl Urban, John Cho, Anton Yelchin, Simon Pegg, Bruce Greenwood, Winona Ryder, Leonard Nimoy
"Star Trek" adalah serial drama fantasi yg punya penggemar yg banyak dan nggak kalah fanatik dari Star Wars atau Persib Bandung. Gw sama sekali bukan termasuk penggemar, bahkan gw gak tau kata "Trek" itu artinya apa, tapi gw cukup menikmati tiap kali kebetulan nonton di TV (Star Trek Next Generation di RCTI dan tayang ulang Star Trek Original Series di SCTV taun 90-an dulu), kliatannya enak banget hidup di pesawat luar angkasa dengan segala kemudahan teknologi (terlalu) canggih. Setelah eksistensi Star Trek baik di televisi maupun di bisokop hampir punah, para empunya merk dagang Star Trek memutuskan membuat re-boot kisah ini, dengan berfokus pada awal mula kapal Enterprise pimpinan Capt. Kirk, Mr. Spock dan kru2 lainnya (dari Star Trek original series). Keuntungan dari film semacam ini adalah, selain dapat memuaskan penggemar lama, juga tidak membuat bingung para penonton awam.
Sekedar informasi, Star Trek bersetting di masa depan yang jauuuuuuh di depan, ketika "manusia2" dari berbagai planet berinteraksi dan membentuk semacam PBB antar planet yg disebut The Federation. Seperti PBB punya tentara, The Federation punya korps yg disebut Starfleet yg boleh diikuti oleh manusia planet manapun. Starfleet ini punya pesawat ekpedisi luar angkasa dengan misi bermacam-macam. Di film ini tampil 2 pesawat, USS Kelvin dan USS Enterprise.
Intinya film ini menceritakan sepak terjang pertama tokoh2 yg ada di Star Trek original series, tapi lebih berfokus pada Kirk (Chris Pine) dan Spock (Zachary Quinto). Kirk adalah anak dari pasangan awak kapal Kelvin, yg lahir tepat pada saat Kelvin diserang orang2 planet Romulan pimpinan Nero (Eric Bana). Ayahnya meninggal saat itu. Lalu Kirk tumbuh (di Bumi) sebagai anak bandel yg ugal2an meski memiliki potensi yg besar sehingga menarik hati Capt. Pike untuk merekrutnya di Starfleet. Dan eit, jangan salah, dia bisa naik kapal Enterprise juga rada ilegal loh hehehe...
Lalu ada Spock yg blasteran planet Vulcan dan manusia Bumi (jgn tanya kenapa bisa..^^). Meski sering digencet karena berdarah campuran, tapi kecerdasannya luar biasa. Menolak untuk masuk ke badan negara, ia memutuskan gabung ke Starfleet, dan saat kita ketemu Spock lagi, jabatannya udah satu tingkat di bawah Capt. Pike.
Berangkat dari situ, film ini banyak diwarnai clash antara Kirk yg manusia banget dan Spock yg logika banget (krn itu sifat Vulcan). Sebenernya bagian itulah yg paling menarik dari Star Trek baru ini. Tapi biar ceritanya gak kosong, maka tentu harus ada misinya. Misi perdana kapal Enterprise dengan kru2 muda ini ialah mencegah aksi Nero yg ingin menghancurkan planet2 anggota The Federation, termasuk Bumi. Bagaimana dan kenapa, bagian ini pun terbilang seru.
Tapi tetep yg gw suka dari ceritanya adalah penempatan tokoh2nya. Gw hampir yakin setiap orang yg nonton bakal inget terus setidaknya 5 tokoh, karena meskipun bagiannya tidak sebanyak Kirk atau Spock, tokoh2 pendukung seperti Bones McCoy (Karl Urban), Sulu (John Cho), Chekov (Anton Yelchin), Uhura (Zoe Saldana), Scotty (Simon Pegg), bidannya Kirk (hehehe) dsb memiliki presence dan impact yg kuat banget hingga menimbulkan simpati, sekalipun pada penonton yg belum kenal Star Trek. Mereka ditempatkan di bagian2 cerita yg memang ditujukan untuk memperkenalkan karakter2 tsb, cuman nggak ada kesan dipaksakan. Salut deh para aktor yg main dengan sangat baik, tapi terutama buat yg bikin naskahnya, biar dibilang terlalu mirip Star Wars karena banyak actionnya, tapi unsur2 humanis (yang katanya) khas Star Trek sama sekali tidak diabaikan...meskipun caranya nggak sedikit yg rada ngelawak ^o^.
Secara visual, kliatan banget bahwa para pembuat Star Trek nggak pengen yg biasa2 dan menjaring penonton "zaman sekarang". Visual efek okeh, sound boleh, editing bagus, plus cinematography yg hand-held dan menampilkan banyak kilatan flare menambah kesan mewah pada layar bioskop. Karena memang begitulah Star Trek, nggak realistis tapi yg penting sophisticated.
Ngomong2 soal realistis, ada aturan yg paling baku agar bisa menikmati Star Trek: LUPAKAN IPA!! Pertanyaan kenapa dari satu planet ke planet lain bisa ditempuh dalam beberapa menit, kenapa kapal luar angkasa bisa gravitasinya sama kayak di bumi, kenapa orang bisa pindah tempat dengan cara menghilang dan muncul lagi (namanya transporter), kenapa semua orang bisa bernapas dengan lega di planet manapun, kenapa semua aliennya berbentuk manusia, kenapa semua makhluk di planet manapun berbahasa Inggris...pokoknya buang jauh2 akal sehat loe. Star Trek memang harus tetap pada dunianya yg serba dongeng, karena hal2 "terlalu serius" itu bukan yg paling penting dari film ini, untung aja para pembuat filmnya berpikir demikian sehingga tidak berusaha merasionalisasi segala hal.
Overall, Star Trek adalah film yg memuaskan sekaligus menghibur (mnurut gw loh ya), dengan jalan cerita seru, cukup berisi, dan tokoh2 yg menyenangkan. Kekurangannya, mungkin di misi utama yg terbilang biasa (termasuk solusinya) dan drama nya yg kurang menggugah emosi, plus detil2 mengganggu bagi loe2 yang "anak IPA", tapi memang intinya bukan itu sich. Yg pasti jelas lebih bagus dripada film yg juga sama2 prequel: Wolverine...hehehe.
my score (revised): 8/10
(Paramount - 2009)
Directed by J.J. Abrams
Screenplay by Roberto Orci & Alex Kurtzman
Based on the television series created by Gene Roddenberry
Produced by Damon Lindelof, J.J. Abrams
Cast: Chris Pine, Zachary Quinto, Eric Bana, Zoe Saldana, Karl Urban, John Cho, Anton Yelchin, Simon Pegg, Bruce Greenwood, Winona Ryder, Leonard Nimoy
"Star Trek" adalah serial drama fantasi yg punya penggemar yg banyak dan nggak kalah fanatik dari Star Wars atau Persib Bandung. Gw sama sekali bukan termasuk penggemar, bahkan gw gak tau kata "Trek" itu artinya apa, tapi gw cukup menikmati tiap kali kebetulan nonton di TV (Star Trek Next Generation di RCTI dan tayang ulang Star Trek Original Series di SCTV taun 90-an dulu), kliatannya enak banget hidup di pesawat luar angkasa dengan segala kemudahan teknologi (terlalu) canggih. Setelah eksistensi Star Trek baik di televisi maupun di bisokop hampir punah, para empunya merk dagang Star Trek memutuskan membuat re-boot kisah ini, dengan berfokus pada awal mula kapal Enterprise pimpinan Capt. Kirk, Mr. Spock dan kru2 lainnya (dari Star Trek original series). Keuntungan dari film semacam ini adalah, selain dapat memuaskan penggemar lama, juga tidak membuat bingung para penonton awam.
Sekedar informasi, Star Trek bersetting di masa depan yang jauuuuuuh di depan, ketika "manusia2" dari berbagai planet berinteraksi dan membentuk semacam PBB antar planet yg disebut The Federation. Seperti PBB punya tentara, The Federation punya korps yg disebut Starfleet yg boleh diikuti oleh manusia planet manapun. Starfleet ini punya pesawat ekpedisi luar angkasa dengan misi bermacam-macam. Di film ini tampil 2 pesawat, USS Kelvin dan USS Enterprise.
Intinya film ini menceritakan sepak terjang pertama tokoh2 yg ada di Star Trek original series, tapi lebih berfokus pada Kirk (Chris Pine) dan Spock (Zachary Quinto). Kirk adalah anak dari pasangan awak kapal Kelvin, yg lahir tepat pada saat Kelvin diserang orang2 planet Romulan pimpinan Nero (Eric Bana). Ayahnya meninggal saat itu. Lalu Kirk tumbuh (di Bumi) sebagai anak bandel yg ugal2an meski memiliki potensi yg besar sehingga menarik hati Capt. Pike untuk merekrutnya di Starfleet. Dan eit, jangan salah, dia bisa naik kapal Enterprise juga rada ilegal loh hehehe...
Lalu ada Spock yg blasteran planet Vulcan dan manusia Bumi (jgn tanya kenapa bisa..^^). Meski sering digencet karena berdarah campuran, tapi kecerdasannya luar biasa. Menolak untuk masuk ke badan negara, ia memutuskan gabung ke Starfleet, dan saat kita ketemu Spock lagi, jabatannya udah satu tingkat di bawah Capt. Pike.
Berangkat dari situ, film ini banyak diwarnai clash antara Kirk yg manusia banget dan Spock yg logika banget (krn itu sifat Vulcan). Sebenernya bagian itulah yg paling menarik dari Star Trek baru ini. Tapi biar ceritanya gak kosong, maka tentu harus ada misinya. Misi perdana kapal Enterprise dengan kru2 muda ini ialah mencegah aksi Nero yg ingin menghancurkan planet2 anggota The Federation, termasuk Bumi. Bagaimana dan kenapa, bagian ini pun terbilang seru.
Tapi tetep yg gw suka dari ceritanya adalah penempatan tokoh2nya. Gw hampir yakin setiap orang yg nonton bakal inget terus setidaknya 5 tokoh, karena meskipun bagiannya tidak sebanyak Kirk atau Spock, tokoh2 pendukung seperti Bones McCoy (Karl Urban), Sulu (John Cho), Chekov (Anton Yelchin), Uhura (Zoe Saldana), Scotty (Simon Pegg), bidannya Kirk (hehehe) dsb memiliki presence dan impact yg kuat banget hingga menimbulkan simpati, sekalipun pada penonton yg belum kenal Star Trek. Mereka ditempatkan di bagian2 cerita yg memang ditujukan untuk memperkenalkan karakter2 tsb, cuman nggak ada kesan dipaksakan. Salut deh para aktor yg main dengan sangat baik, tapi terutama buat yg bikin naskahnya, biar dibilang terlalu mirip Star Wars karena banyak actionnya, tapi unsur2 humanis (yang katanya) khas Star Trek sama sekali tidak diabaikan...meskipun caranya nggak sedikit yg rada ngelawak ^o^.
Secara visual, kliatan banget bahwa para pembuat Star Trek nggak pengen yg biasa2 dan menjaring penonton "zaman sekarang". Visual efek okeh, sound boleh, editing bagus, plus cinematography yg hand-held dan menampilkan banyak kilatan flare menambah kesan mewah pada layar bioskop. Karena memang begitulah Star Trek, nggak realistis tapi yg penting sophisticated.
Ngomong2 soal realistis, ada aturan yg paling baku agar bisa menikmati Star Trek: LUPAKAN IPA!! Pertanyaan kenapa dari satu planet ke planet lain bisa ditempuh dalam beberapa menit, kenapa kapal luar angkasa bisa gravitasinya sama kayak di bumi, kenapa orang bisa pindah tempat dengan cara menghilang dan muncul lagi (namanya transporter), kenapa semua orang bisa bernapas dengan lega di planet manapun, kenapa semua aliennya berbentuk manusia, kenapa semua makhluk di planet manapun berbahasa Inggris...pokoknya buang jauh2 akal sehat loe. Star Trek memang harus tetap pada dunianya yg serba dongeng, karena hal2 "terlalu serius" itu bukan yg paling penting dari film ini, untung aja para pembuat filmnya berpikir demikian sehingga tidak berusaha merasionalisasi segala hal.
Overall, Star Trek adalah film yg memuaskan sekaligus menghibur (mnurut gw loh ya), dengan jalan cerita seru, cukup berisi, dan tokoh2 yg menyenangkan. Kekurangannya, mungkin di misi utama yg terbilang biasa (termasuk solusinya) dan drama nya yg kurang menggugah emosi, plus detil2 mengganggu bagi loe2 yang "anak IPA", tapi memang intinya bukan itu sich. Yg pasti jelas lebih bagus dripada film yg juga sama2 prequel: Wolverine...hehehe.
my score (revised): 8/10
Komentar
Posting Komentar