Benteng Vrederburg kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, disulap jadi arena megah dengan pendirian panggung, dekorasi styrofoam, dan kecanggihan teknologi video mapping di tembok-temboknya, demi pelaksanaan malam penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia 2012. I'm sure it was megah, cuman mungkin presentasinya di SCTV yang kurang mempertunjukkan hal itu, atau pun hal-hal lainnya seperti koordinasi acara, skrip presenter yang kepanjangan, timing dan...hmmm, alasan kenapa tayang di TV-nya tuh delay/tunda sekitar 30 menitan dari pelaksanaan di lokasi. Ah, sudahlah, menurut gw langkah penyelenggara FFI sudah sangat tepat untuk tidak kerja bareng lagi sama RCTI yang pemuja buta terhadap rating sehingga acara-acara penganugerahan Citra jatuhnya selalu jadi norak, SCTV setidaknya memang mengarah ke arah acara budaya dan menyerahkan semua penghargaan secara on air dan dikasih kesempatan pidato. Nggak sempurna, sama sekali tidak, tapi niatnya sudah baik lah.
Nah, kita masuk ke pemenangnya. SEPERTI BIASANYA, pemenang Citra selalu tidak terduga. Mau sejago apapun kita menebak, sukses tebak setengahnya saja udah pantas dapat gelar paranormal. Karena gw udah nonton semua film pemenang Citra tahun ini, gw udah boleh komentar dong. Kalo gw gak setuju sama hasil penjurian tahun ini, hak gw dong. Ya 'kan? 'KAN!? Pemenang besar Citra FFI 2012 adalah Tanah Surga...Katanya yang meraih 6 Citra, disusul Rumah di Seribu Ombak yang meraih 4 plus 1 penghargaan khusus dewan juri untuk aktor muda, Dedey Rusma. That might look alright, hanya saja, yaa...gitu deh, sepertinya yang meraih piala bukanlah yang maksimal terbaiknya dari nominasi yang ada. Entah bagaimana proses penjurian 15 orang juri ini, apakah mereka sepakat setiap anggota pilih satu pemenang menurut masing-masing pribadi, dan yang tidak terpilih sama sekali dijadikan pemenang, supaya biar nggak subjektif? Who knows. Termasuk disapointing, karena Dewan Juri film bioskop FFI 2012 seperti melewatkan film-film/unggulan-unggulan yang punya kualitas lebih. Tapi yaah, pemenangnya tidak bisa dibilang jelek juga sih, tapi yaaaaah....gitu deh. Pokoknya satu kategori yang paling gw nggak setuju adalah pemenang Penulis Skenario Terbaik, sila diklik tautan review filmnya jika ingin tahu kenapa.
Lucu, hanya satu unsur gambar dari banner di atas yang dapet Citra. |
Tentu saja ada peraih piala yang memang pantas, atau setidaknya gw tidak keberatan dengan kemenangannya. Donny Damara dalam Lovely Man jelas terbilang paling besar peluangnya, dan menyenangkan bahwa event se-ever-unexpected FFI 2012 ini akhirnya memeberinya Citra untuk peran yang sama yang telah memenangkannya di ajang Asian Film Festival beberapa waktu lalu. Fuad Idris dalam Tanah Surga...Katanya juga sangat pantas, dan beliau jadi satu-satunya insan film yang meraih Piala Citra FFI dan AFI (Apresiasi Film Indonesia) tahun ini untuk peran yang sama, tapi beda kategori (di AFI masuk pemeran utama, which was of course a mis-categorization). Kemenangan penata musik Tanah Surga...Katanya dan penata sinematografi Dilema pun bukanlah sebuah upset. Kejutan mungkin datang dari Pemeran Utama Wanita yang diraih Acha Septriasa. Beberapa kali dinominasikan Citra dan masih saja diragukan kemampuannya, kemenangan ini sebenarnya cukup pantas bila menyaksikan performa Acha di film Test Pack yang memang prima. I was rooting for Atiqah or Jajang, tapi nggak keberatan atas kemenangan Acha, dan momen penerimaannya pun jadi momen paling mengharukan (dan satu-satunya yang menghidupkan) acara penganugerahan Piala Citra itu.
Cukuplah komentar gw. FFI sekali lagi membuktikan bahwa ia serumit hati wanita yang susah ditebak apa maunya. Dengan ke-"yah-gitu-deh"-an FFI tahun ini, harapan gw masih sama: sistem penjurian yang lebih fair terutama di penentuan nominasi dan kategori (sekuel kok masuk "Cerita Asli", karakternya aja pinjem dari film sebelumnya, ya udah nggak asli lah), juga penyelenggaraan acara penganugerahan yang lebih rapi, menyenangkan, bersahaja, nggak ribet, dan...di TVRI. Sekian.
Dan berikut ini adalah para peraih Piala Citra FFI 2012.
Acha Septriasa (kanan) menerima Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2012 dari Prisia Nasution (kiri-peraih Citra 2011) dan Happy Salma (tengah-peraih Citra 2010). Foto dari krjogja.com. |
FILM TERBAIK
Tanah Surga…Katanya
SUTRADARA
Herwin Novianto (Tanah Surga…Katanya)
PENULIS CERITA ASLI
Danial Rifki (Tanah Surga…Katanya)
PENULIS SKENARIO
Jujur Prananto (Rumah di Seribu Ombak)
PEMERAN UTAMA PRIA
Donny Damara (Lovely Man)
PEMERAN UTAMA WANITA
Acha Septriasha (Test Pack: You’re My Baby)
PEMERAN PENDUKUNG PRIA
Fuad Idris (Tanah Surga…Katanya)
PEMERAN PENDUKUNG WANITA
Mak Gondut (Demi Ucok)
PENATA SINEMATOGRAFI
Yudi Datau (Dilema)
PENATA ARTISTIK
Ezra Tampubolon (Tanah Surga…Katanya)
PENYUNTING GAMBAR
Cesa David Luckmansyah (Rumah di Seribu Ombak)
PENATA SUARA
Satrio Budiono (Rumah di Seribu Ombak)
PENATA MUSIK
Thoersi Argeswara (Tanah Surga…Katanya)
PENGHARGAAN KHUSUS DEWAN JURI FILM BIOSKOP
BAKAT MUDA
Dedey Rusma (Rumah di Seribu Ombak)
FILM PENDEK
Wan An
PENGHARGAAN KHUSUS DEWAN JURI FILM PENDEK
FILM YANG MENCERMINKAN KEARIFAN LOKAL
- Langka Receh
- Boncengan
FILM DOKUMENTER
Di Batas Kekuasaan
PENGHARGAAN KHUSUS DEWAN JURI FILM DOKUMENTER
- A Short Story of Raden Saleh Syarif Bustaman
- "Bena" Eksotika Megalitik
related article:
Nominasi Piala Citra FFI 2012
Komentar
Posting Komentar