My Movie Picks of October 2022

Situasinya persis seperti bulan sebelumnya, baik dari jumlah film yang ditonton maupun excuse kenapa ngepostingnya lambat bener heuheuheuheu. Kalau mau curhat dikit, ketika situasi pandemi lebih terkendali seperti belakangan ini, kehidupan dunia nyata jadi kembali menggeliat--alias menguras lebih banyak energi, dan efek sampingnya hasrat nonton film secara penuh malah menurun, lebih kurangnya begitu. Tapi, lagi-lagi gw bertekad nggak akan berhenti nonton film, yang pasti jangan membebani diri sendiri lebih dari yang seharusnya. Karena hakikatnya ngga semua-semua harus didapat dan dilakukan saat ini juga *tsaahh. Anyway way, berikut daftar film paling berkesan dari bulan Oktober kemarin.




1. Three Thousand Years of Longing
(2022 - FilmNation/MGM/Roadshow)
dir. George Miller
cast: Tilda Swinton, Idris Elba, Erdil Yaşaroğlu, Aamito Lagum, Nicolas Mouawad, Ece Yüksel, Matteo Bocelli, Oğulcan Arman, Jack Braddy, Burcu Gölgedar, Melissa Jaffer, Anne Charleston


Ini ketahuan adalah sebuah karya yang hanya dapat terjadi dari tangan sineas wahid seperti George Miller (seri Mad Max, Happy Feet dll.). Dengan sumber daya yang dipunya--aktor-aktor berkarakter kuat, desain artistik mewah, efek visual canggih--film ini sanggup menuturkan dan mengekspresikan dunianya yang antik dan penuh khayal dengan lancar. Kendalanya bisa dibilang "hanya" di materi ceritanya, tentang sesosok jin yang mengungkap hikayat ribuan tahun hidupnya kepada seorang peneliti budaya, yang mungkin terlalu kriptik dan sukar ditemukan benang merahnya jika tak disimak dengan saksama. Tapi, film ini juga punya unsur humor dan romansa, sehingga tetap nyaman diikuti hingga habis, durasinya juga nggak panjang.

My score: 7,5/10






2. Black Adam
(2022 - Warner Bros.)
dir. Jaume Collet-Sera
cast: Dwayne Johnson, Pierce Brosnan, Aldis Hodge, Sarah Shahi, Noah Centineo, Quintessa Swindell, Marwan Kenzari, Bodhi Sabongui, Mohammed Amer


Jadi cara paling tepat untuk menggambarkan film ini adalah "film laga terbaru Dwayne Johnson membawakan kisah metahumans dari DC Comics." Urutannya nggak bisa dibalik, karena 'laga' dan sang The Rock menjadi bagian paling mengemuka di film ini, sementara mitologi dewata semesta DC-nya bersifat komplementer. Bukan berarti payah, justru tampak agak lain karena bagian laganya didesain riuh dan nggak tergantung sama CGI saja, beberapa aksinya mengingatkan film-film laga fisik produksi Eropa. Apakah ini entri yang sangat signifikan dari semesta DC di layar lebar, mungkin tidak, namun masih sangat bisa dilahap tanpa beban.

My score: 7/10




3. Belfast
(2021 - Focus Features/Universal)
dir. Kenneth Branagh
cast: Jude Hill, Caitríona Balfe, Jamie Dornan, Judi Dench, Ciarán Hinds, Lewis McAskie, Colin Morgan, Lara McDonnell, Olive Tennant


Sederhananya Belfast adalah reka ulang memori masa kecil dari sineas Kenneth Branagh semasa hidup di Belfast, Irlandia Utara sebelum sekeluarganya memutuskan hijrah ke daratan Britania, terutama akibat rangkaian kerusuhan bermodus SARA di era 1960-an. Tapi, barangkali karena diceritakan dari sudut pandang bocah yang masih SD, pembawaan filmnya lebih terkesan lucu dan lincah ketimbang sedih-sedih mencekam. Dan, mungkin karena faktor itu pula, film ini terasa ekspres banget dalam bercerita, sehingga banyak momen-momen tak meresap penuh buat gw. Gw jadi berpikir alih-alih bergambar hitam-putih, kalau disajikan dalam gambar berwarna apakah film ini bakal memberi dampak beda.

My score: 7/10



Komentar