My Movie Picks of September 2022

Berhubung rutinitas di dunia nyata mulai catching up, menyesuaikannya kembali dengan niat lebih-rajin-menonton-dan-mereview kembali jadi berats ya ^m^'. Efek nyatanya jadi makin sedikit nonton film-film termutakhir di bioskop maupun bahkan di format rumahan, pengennya nonton yang ringan-ringan sambil lalu aja. Tetapi, niat itu masih ada kok, semoga sesedikit apa pun tontonan film bisa tetap mendorong gw untuk "berkonten" ria. Anyway, berikut daftar film yang gw catat berkesan di bulan lalu.



1. Prey
(2022 - 20th Century Studios)
dir. Dan Trachtenberg
Cast: Amber Midhunter, Dakota Beavers, Dan DiLiegro, Michelle Thrush, Julian Black Antelope, Stormee Kipp, Mike Paterson, Bennett Taylor, Nelson Leis, Troy Mundle


Prey merupakan keluaran terbaru dari seri laga fiksi ilmiah Predator dengan konsep cukup sederhana nan cemerlang: kembali ke ide dasar film pertamanya (1987) yaitu datangnya satu alien ganas di bumi yang membunuhi apapun yang dianggap ancaman, tapi kini ia melawan suku Comanche di belantara Amerika abad ke-18. Pergantian 'mangsa' dan latar waktu, plus menyorot sesosok gadis muda pemberani sebagai pelakon utamanya, berhasil memberi penyegaran signifikan. Plotnya mungkin mendasar saja, tapi keseruan dan ketegangannya jadi punya sensasi beda, terutama pada momen-momen pertarungan yang mengadu teknologi alien dengan perangkat tradisional kaum pemburu suku asli Amerika.

My score: 7,5/10





2. Noktah Merah Perkawinan
(2022 - Rapi Films)
dir. Sabrina Rochelle Kalangie
Cast: Marsha Timothy, Oka Antara, Sheila Dara, Ayu Azhari, Nungky Kusumastuti, Ratna Riantiarno, Roy Sungkono, Nazyra C. Noer, Jaden Ocean, Alleyra Fakhira


Masih memakai judulnya yang berdiksi ikonis, film ini adalah interpretasi baru dari premis sinetron serinya dulu, mengenai pernikahan mapan yang ternyata rapuh, terutama terkait dengan keterlibatan keluarga asal serta kehadiran orang ketiga. Konflik yang diangkat mungkin nggak sampai rusuh banget, namun justru itu yang membuatnya lebih terasa dekat dengan dunia nyata, dan tetap efektif dalam menelaah problema berumah tangga tanpa kesan sok ngajarin. Filmnya sendiri berjalan lembut dan natural, namun juga sanggup melarutkan dan beberapa kali memancing respons emosional dari yang nonton. Andai saja salah satu peristiwa krusial awal pemicu konfliknya ditunjukkan lebih dari sekadar cerita verbal, pasti bakal lebih, ehm, menampar lagi =).

My score: 7,5/10




Komentar