My Movie Picks of June 2021

Gw bersyukur banget keinginan untuk nonton film nggak sertamerta hilang sama sekali, sekalipun situasi dan kondisi di sekitar banyak ketidakpastian. Dan, lebih senangnya lagi, dari hanya beberapa judul film panjang yang gw tonton sepanjang Juni 2021, semuanya berkesan buat gw sehingga semuanya akan gw taruh dalam senarai kali ini. Iya, gw cuma sempet nonton tujuh film dalam sebulan, hehe.






1. In the Heights
(2021 - Warner Bros.)
dir. Jon M. Chu
Cast: Anthony Ramos, Corey Hawkins, Melissa Barrera, Leslie Grace, Jimmy Smits, Olga Merediz, Gregory Diaz IV, Daphne Rubin-Vega, Stephanie Beatriz, Dascha Polanco, Noah Catala, Mateo Gomez, Olivia Perez, Lin-Manuel Miranda, Marc Anthony


Di bioskop Indonesia, film musikal tanpa bintang terkenal seperti ini hampir dipastikan nyawanya sesingkat hidup lalat buah, makanya gw merasa terberkati sekali sempet nonton di bioskop dengan layar besar, dua kali...well 1,5 kali sih, karena kali pertama gw nyambi ngurusin suatu hal darurat jadinya nggak mantengin penuh T-T *curhat* *udah lama nggak curhat*. Anyway, gw 'kan emang punya soft spot sama film musikal, terutama yang adegan-adegan musikalnya (bertutur sambil bernyanyi, red.) digarap bagus dan cocok dengan ritme musiknya. Apalagi di sini musiknya Latin-Pop-Hiphop dan pelbagai variannya yang asyek masyuk sekale, yang upbeat bikin excited sedangkan yang mellow bikin terenyuh. Ceritanya sendiri mungkin lebih berat di eksposisi tokoh-tokoh daripada diikat dengan satu plot tertentu, jadi kadang berasa panjangnya, namun gw tetap dipuaskan karena film ini memberi pemandangan satu sudut warga Amerika yang kerap diliyankan, dalam persembahan yang imajinatif, kontemporer, dan di-perform dengan komitmen dan energi tingkat tinggi.

My score: 8/10




2. The Father
(2020 - Sony Pictures Classics/Lionsgate UK/UGC/Film4/Les Film du Cru)
dir. Florian Zeller
Cast: Anthony Hopkins, Olivia Colman, Rufus Sewell, Olivia Williams, Mark Gatiss, Imogen Poots


Bikin film mindblowing nggak melulu harus skala besar dan out there. Kreator asal Prancis, Florian Zeller justru bisa menemukannya dalam cerita yang lingkupnya rumah tangga biasa. Kisah film ini berkutat pada seorang bapak manula yang ribut sama anak perempuannya soal diurus oleh caretaker atau dipindah ke panti, dan dituturkan secara runut...runut menurut si bapak yang mulai pikun. Makanya, adegan demi adegan yang ditampilkan sesuai yang dialami oleh si bapak yang nggak bisa membedakan ruang, waktu, dan orang, sehingga sering berulang, terbolak-balik, dan muka orang ketuker-tuker. Dan, menurut gw penggambarannya brilian sekali, sehingga yang nonton juga nggak tahu pasti kejadian yang sebenarnya gimana, namun tetap masih bisa ditangkap pelan-pelan. Nggak perlu banyak olahan efek atau anything fancy, hanya perlu penulisan dan pengarahan adegan yang cermat, dan well, aktor sekaliber Anthony Hopkins.

My score: 8/10




3. Luca
(2021 - Disney/Pixar)
dir. Enrico Casarosa
Cast: Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, Emma Berman, Saverio Raimondo, Maya Rudolph, Jim Gaffigan, Marco Barricelli, Sandy Martin, Sacha Baron Cohen


Film Pixar yang bukan high-concept sering dianggap kurang gimana gitu, tapi jujur gw sangat dipuaskan dengan film ini. Semacam versi alternatif dari The Little Mermaid, film ini memasukkan unsur dongeng dan petualangan yang cukup sederhana, namun penekanan pada unsur persahabatan dan perjalanan meraih impian (sekalipun impiannya 'cuma' naik Vespa =)) kayak nggak pernah usang untuk dinikmati, apalagi dibawakan dengan ringan dan lucu. Desain gambarnya pun kali ini terlihat lebih 'gambar' dan agak kaku gitu, warnanya juga lebih vibrant, sehingga walau beda dari gaya biasa Pixar, film ini tetap punya charm tersendiri.

My score: 8/10




4. Rurouni Kenshin: The Final
(2021 - Warner Bros. Japan/Netflix)
dir. Keishi Otomo
Cast: Takeru Sato, Mackenyu Arata, Yosuke Eguchi, Emi Takei, Munetaka Aoki, Yu Aoi, Tao Tsuchiya, Yusuke Iseya, Riku Onishi , Ryosuke Miura, Takuma Oto'o, Ryunosuke Kamiki


Karena kurang sreg sama dua volume terakhir film live action-nya beberapa tahun lalu, jujur gw agak khawatir pada episode pamungkas dari Kenshin Himura ini (tapi nanti ada prekuel-nya sih). Tetapi, gw lega karena film ini menggenjot kembali unsur yang menjadikan versi live-action Kenshin punya nilai istimewa dibanding format lain: adegan action dahsyat. Secara kisah gw mungkin udah tahu garis besarnya, intinya 'kan ada adiknya mantan bini Kenshin di masa lalu yang mau balas dendam, serta jadi momen redemption paling penting bagi Kenshin. Dari unsur drama nggak terlalu masalah, aman. Production value-nya kayak makin mahal aja dari film ke film, seneng banget lihatnya. Bagi gw, selama adegan laganya ditempatkan secara tepat, ditata dengan semangat tinggi, intens, dan engaging, nggak banyak omong pas bertarung, berarti film laga fiksi ini sudah di jalan yang seharusnya, bener-bener layaknya 'film silat'. Sayang nggak masuk bioskop.

My score: 7,5/10




5. Ali & Ratu-Ratu Queens
(2021 - Palari Films/Netflix)
dir. Lucky Kuswandi
Cast: Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Marissa Anita, Aurora Ribero, Happy Salma, Asri Welas, Tika Panggabean, Cut Mini, Bayu Skak, Ibnu Jamil


Meskipun word-play pada judulnya menarik, gw sempat ragu apakah premis mencari ibu yang hilang di New York juga cukup menarik untuk dikembangkan jadi sebuah film panjang. Namun, hasilnya film ini menampilkan keseimbangan drama dan komedi yang menghibur, dimotori oleh performa asyik dari para pemainnya, dan penggarapan teknis yang berkualitas, bukan ala-ala syuting hemat atau ngumpet-ngumpet =P. Meski ada beberapa poin ekstrinsik yang patut dipertanyakan plausibilitasnya (nggak mau sebut ah takut disangka nitpicking doang ^.^), permasalahan yang diangkat di sini cukup riil, terkhusus tentang mewujudkan mimpi di AS dari sudut pandang orang-orang Indonesia, jadi ada warna baru dibandingkan film-film soting luar negeri lainnya.

My score: 7,5/10




6. Judas and the Black Messiah
(2020 - Warner Bros./Bron/Participant)
dir. Shaka King
Cast: LaKeith Stanfield, Daniel Kaluuya, Jesse Plemons, Dominique Fishback, Ashton Sanders, Algee Smith, Darrell Britt-Gibson, Lil Rel Howery, Dominique Thorne, Amari Cheatom, Martin Sheen


Bisa dibilang ini adalah drama biopic dua orang sekaligus, yaitu Fred Hampton dan William O'Neal selaku anggota ormas legendaris Black Panther di AS pada era 1960-an, hanya saja O'Neal adalah sebenarnya mata-mata utusan FBI untuk mencari cara supaya Hampton bisa dijerat dan aktivitas Black Panther berhenti. Di tengah ketegangan antarras yang masih terjadi di AS, film ini mungkin jadi refleksi penting tentang rasisme politik di sana, atau juga politik secara keseluruhan. Terlepas dari itu, film ini bisa mengedepankan sisi dramatis dari kisah kedua tokoh tersebut, apalagi para aktornya bermain brilian, sehingga nggak melulu topiknya berat. Walau gw pribadi merasa cerita yang dirangkai agak kurang fokus, film ini nyatanya mampu mempersembahkan setiap adegannya dengan apik dan meng-capture perhatian hingga akhir. Tata kameranya juga cakep sih.

My score: 7,5/10




7. Wish Dragon
(2021 - Columbia/Sony Pictures Animation/Netflix)
dir. Chris Appelhans
Cast: Jimmy Wong, John Cho, Natasha Liu Bordizzo, Constance Wu, Aaron Yoo, Will Yun Lee, Ronny Chieng, Jimmy O. Yang, Nico Santos, Bobby Lee


Mengolah kisah ala Aladin ke dalam setting Shanghai masa kini (kalau nggak salah dalam dongeng aslinya memang disebut Aladin berlatar di China sih) dan condong menyesuaikan dengan budaya dan masyarakat Asia Timur, film ini rupanya sanggup mengkreasikannya kisah yang fun sekaligus cukup make sense. Satu angle yang lumayan banyak berperan di sini adalah perbedaan status ekonomi yang memisahkan dua sahabat kecil Din dan Li Na (bukan atlet tenis), padahal udah zaman internet gini, dan kalau dipikir-pikir memang bisa banget/sedang banyak terjadi. Terlepas gaya animasinya yang cenderung sederhana, secara keseluruhan film ini bisa menyajikan ceritanya dengan cara yang jelas, menghibur, pacing-nya enak, dan tentu saja jenaka. I mean, si naga ajaibnya aja dikasih warna pink.

My score: 7,5/10



Komentar