My Movie Picks of May 2021

Bulan lalu kegiatan menonton film panjang/feature agak terhambat sampai ke pertengahan bulan, karena agak terdistraksi sama nonton serial...dan kemalasan =`]. Tetapi, untungnya judul-judul yang meninggalkan kesan malah lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya, jadi nggak merasa rugi-rugi amatlah. Udah masuk ke pertengahan 2021, kegiatan nonton ke bioskop juga makin sering, jadi doakan semoga gw juga tambah rajin nonton ya ^=^.

Berikut judul-judul pilihan gw dari bulan Mei 2021.



1. The Mitchells vs the Machines
(2021 - Columbia/Sony Pictures Animation/Netflix)
dir. Mike Rianda
Cast: Abbi Jacobson, Danny McBride, Maya Rudolph, Olivia Colman, John Legend, Chrissy Teigen, Charlyne Yi, Eric Andre, Fred Armisen, Beck Bennett, Mike Rianda


Film animasi ini mungkin lahir dari keresahan akan kerenggangan yang kerap terjadi dalam hubungan keluarga seiiring kehadiran teknologi. Bahwa si teknologinya kemudian bereskalasi jadi sosok yang hendak menguasai dunia, mungkin itu rada lebay untuk menggambarkan keresahan itu ya, namun film ini sukses menggunakannya sebagai alat untuk merangkai pesan tentang ikatan keluarga yang, kalau mau, selalu bisa jadi kekuatan. Dengan penyampaian yang nggak seberat film-film Pixar, film ini sanggup menyeimbangkan antara menyampaikan "pesan moral" dengan humor, kelincahan bertutur, desain gambar yang khas, dan gaya visual yang memukau--bahkan gw merasa ada niat gambar-gambarnya dibuat dinamis banget supaya nggak bikin jenuh orang-orang yang attention span-nya rada pendek, which was also said to be salah satu dampak dari teknologi era digital ya nggak sih?
My score: 8/10




2. Tjoet Nja' Dhien
(1988/2020 restored version - Kanta Indah Film/Christine Hakim Film)
dir. Eross Djarot
Cast: Christine Hakim, Pietjaya Burnama, Slamet Rahardjo, Hendra Yanuarti, Rita Zahara, Hermin Centhini, Roy H. Karyadi, Fritz G. Schadt, Rudi Wowor, Rosihan Anwar, Ibrahim Kadir


Kesempatan yang tak boleh lewat, akhirnya bisa menyaksikan salah satu film Indonesia paling dipuji sepanjang masa ini, karena versi restorasinya ditayangkan di beberapa bioskop komersial. Sesuai judulnya, film ini menelurusuri kembali jejak perjuangan Cut Nya' Dhien, salah satu pahlawan nasional paling terkenal Indonesia. Akan tetapi, hebatnya, film ini mampu memuat kompleksitas peperangan melawan kolonialis Belanda di tanah Aceh pada saat itu, entah itu dari infrastruktur, persenjataan, hingga perihal haluan kesetiaan. Betul bahwa kalau dilihat sekarang film ini jadi kayak kekurangan adegan tempur dan pengadeganan saat perang pun masih ke arah teatrikal, namun tema-tema yang diusungnya masih bisa disandingkan, bahkan belum bisa dilampaui film-film serupa yang lebih baru. Nah, gw nggak bisa membandingkan apakah versi restorasi ini sama persis dengan versi yang sempat diedarkan pada masanya, karena gw merasa ada bagian-bagian yang jumpy, sehingga kontinuitas emosinya beberapa kali agak terinterupsi. Biar begitu, nggak bisa dipungkiri bahwa film ini dibuat dengan skala produksi masif dan elok, dibawakan dalam akting mumpuni, dan ditangkap dalam sinematografi yang luar biasa bagusnya.
My score: 7,5/10




3. A Quiet Place Part II
(2021 - Paramount)
dir. John Krasinski
Cast: Emily Blunt, Millicent Simmonds, Noah Jupe, Cillian Murphy, Djimon Hounsou, John Krasinski, Scoot McNairy


Agak bisa diduga bahwa episode kedua dari A Quiet Place (2018) ini akan menunjukkan lebih luas lagi worldbuilding-nya: monster-nya dari mana, orang-orang selain keluarga Abbott pada ke mana, dan lain sebagainya. Namun, ada satu hal lagi yang masih dipertahankan, yaitu sensasi ketegangan dalam sunyi, yang bikin film pertamanya jadi sangat berkesan. Intinya sih, sekuel ini memberikan apa yang diekspektasikan, namun juga nggak gegabah langsung umbar segalanya di sana-sini, supaya tetap memberi fokus pada perkembangan dan pengembaraan keluarga Abbott yang tersisa dari film pertama, serta keseruan-keseruan yang timbul sekalipun tanpa banyak kata terucap...dan peluang ke part ketiga, hehe.
My score: 7,5/10




4. Josee, the Tiger and the Fish
a.k.a. Josee to tora to sakana-tachi
(2020 - Shochiku/Kadokawa)
dir. Kotaro Tamura
Cast: Taishi Nakagawa, Kaya Kiyohara, Yume Miyamoto, Kazuyuki Okitsu, Lynn, Chiemi Matsutera, Kengo Kawanishi


Sejujurnya gw tadinya nggak begitu ngeh niatan dibuatnya film ini, dari roman live action (pernah diproduksi tahun 2003, dan remake Korea tahun 2020) ke versi anime, di tengah tren yang sebaliknya--anime jadi live action. Akan tetapi, kisah antara seorang mahasiswa dan gadis berkursiroda ini rupanya sanggup dipersembahkan dalam penuturan dan imajinasi khas anime dengan hasil yang sangat efektif. Gayanya anime, tapi 'rasa'-nya riil. Manis pahit lucu yang biasa ditemukan dalam komedi romantis dikemas dalam keindahan visual lembut, sehingga atmosfer yang muncul lebih terkesan hangat ketimbang hipermelankolis. Dan, lebih berkesan lagi karena latar dibuat lebih spesifik, yaitu di Osaka dan sekitarnya *kebetulan gw pribadi masih ada ikatan batin dengan kota tersebut hihi*, bahkan hampir semua tempatnya replika persis seperti lokasi asli, dan si Josee pun berbicara dalam dialek lokal, sehingga terasa lebih membumi dan bisa merepresentasikan pemandangan lain dari Jepang lewat layar animasi.
My score: 7,5/10




5. Army of the Dead
(2021 - Netflix/The Stone Quarry)
dir. Zack Snyder
Cast: Dave Bautista, Ella Purnell, Omari Hardwick, Ana de la Reguera, Theo Rossi, Matthias Schweighofer, Nora Arzeneder, Tig Notaro, Hiroyuki Sanada, Raul Castillo, Huma Qureshi, Garret Dillahunt 


Jarang-jarang Snyder dilepas untuk membuat film karyanya sendiri di luar adaptasi atau remake. Sekalinya pernah itu hasilnya adalah Sucker Punch (2011) yang hampir nggak pernah diungkit lagi. Sekian tahun berlalu, Snyder akhirnya diberi kesempatan berkreasi lewat film yang menggabungkan tema zombi dan heist/perampokan besar ini. Kalau mau disarikan, ini film yang simpel dengan durasi yang sangat panjang untuk cerita yang sesimpel itu. Namun, gw harus akui gw nggak merasa bosan menyaksikannya. Pengadeganan laganya kece, make-up effects-nya bagus sekali. Gaya visualnya kali ini agak beda dari fim Snyder yang lain, kayak lebih 'digital' gitu, tapi nggak terlalu masalah, nggak mendistraksi apa yang mau disajikan. Dan lagu "Zombie"-nya The Cranberries? Yes please.
My score: 7/10




6. Cruella
(2021 - Disney)
dir. Craig Gillespie
Cast: Emma Stone, Emma Thompson, Joel Fry, Paul Walter Hauser, Mark Strong, Emily Beecham, Kirby Howell-Baptiste, John McCrea, Kayvan Novak, Andrew Leung


Awalnya gw agak ragu perlakuan apa yang akan dibuat Disney bagi Cruella de Vil, si penjahat yang sulit dimaafkan karena niat memburu anjing-anjing demi fashion  di 101 Dalmatians, setelah mereka bikin Maleficent dari Sleeping Beauty jadi tokoh baik. Namun, gw juga nggak bisa menolak daya tarik origin story si Cruella muda ini ketika setting-nya dibuat di London era 1970-an yang punya gaya dan mode yang khas, dan terlebih lagi pemerannya Emma Stone. Sebenarnya agak berasa sih para pembuat film ini setengah mati mencari cara agar Cruella jadi protagonis yang bikin simpati tetapi masih punya peluang jadi sosok penjahat yang dikenal selama ini--caranya adalah antagonisnya jauh lebih jahat dari doski, hehe. Nggak salah, dan hasilnya pun aman-aman saja, enak dipandang dan pengambilan gambarnya juga asyik, walau jadinya agak panjang ya durasinya.
My score: 7/10 




Komentar