My Movie Picks of July 2020

Bioskop masih belum bisa buka juga, guys 😢. Kenyataan ini entah bagaimana sempat memengaruhi mood gw dalam menghabiskan daftar tontonan di situs streaming berlangganan. Niat menonton pun akhirnya baru bangkit di paruh akhir bulan. Tak apa, selain melengkapi berbendaharaan film-film yang terlewat, gw juga berhasil menemukan beberapa judul kecil yang cukup memberikan hiburan bagi gw pribadi.






1. Thoroughbreds
(2018 - Focus Features/Universal Pictures)
dir. Corey Finlay
Cast: Olivia Cooke, Anya Taylor-Joy, Anton Yelchin, Paul Sparks, Francie Swift, Kaili Vernoff

Sejak awal, pembangunan karakter dua gadis berkepribadian agak off dalam film ini langsung menggaet perhatian. Plot mengenai niat membunuh ayah tiri salah satu dari mereka pun rupanya sanggup dikembangkan dengan exciting, lengkap dengan kecerobohan mereka sebagai remaja yang sebenarnya tetap kurang berpikir panjang. Tanpa hingar bingar heboh maupun kesadisan grafis, daya pikat film ini murni bertumpu pada skenario witty dan deretan pemain yang nggak main-main. Meski sebagai sebuah crime-thriller-comedy film ini tampak "kecil-kecilan" dan kalem, film ini tetap terasa padat, rapi, dan terkontrol, ritmenya pas dan sesekali benar-benar bisa menimbulkan ketegangan di tengah-tengah humornya yang gelap.
My score: 7,5/10






2. Song to Song
(2017 - FilmNation/Broad Green Pictures)
dir. Terrence Malick
Cast: Ryan Gosling, Rooney Mara, Michael Fassbender, Natalie Portman, Patti Smith, Berenice Marlohe, Cate Blanchett, Holly Hunter, Lykke Li, Val Kilmer


Saat masih jarang bikin film dipuja-puja, saat kini sering bikin film malah dihujat-hujat, tapi Terrence Malick tak gentar terus bikin film berbagai skala dan tema dengan bintang-bintang besar, dengan gaya presentasi khasnya yang penuh gambar indah dan berlalu cepat layaknya keping-keping mimpi--dan sering bikin mengernyitkan dahi. Gw menemukan Song to Song adalah salah satu eksperimen Malick yang cukup berhasil dalam mengedepankan tema dan menimbulkan rasa, dalam hal ini adalah tema cinta. Ide besarnya adalah orang-orang skena musik di Texas mencari cinta paling sejati di tengah keriuhan gaya hidup dan tekanan lingkungan. Nah, setahu gw Malick sering nggak ngasih skrip dialog buat aktor-aktornya, karena itu gw jadi kagum khususnya pada Gosling, Mara, Fassbender, even musisi Patti Smith yang sanggup menghidupi tiap-tiap shot dan situasi dengan gestur dan ujaran dialog yang kemungkinan besar mereka karang sendiri saat syuting. Sehingga, meskipun tampak film ini bertutur entah-apa, performa dan kesungguhan para aktornyalah yang sanggup merekatkan film ini menjadi sebuah showcase yang utuh.
My score: 7,5/10






3. Earthquake Bird
(2019 - Netflix/Scott Free Productions/Twenty First City)
dir. Wash Westmoreland
Cast: Alicia Vikander, Riley Keough, Naoki Kobayashi, Kiki Sukezane, Jack Huston, Ken Yamamura, Kazuhiro Muroyama, Akiko Iwase, Yoshiko Sakuma, Naomi Urushibara

Benang merah cerita terletak pada hilangnya Lily Bridges (Keough), WN Amerika di Tokyo, dan Lucy Fly (diperankan dengan excellent oleh Vikander), sesama ekspatriat menjadi salah satu tersangka. Lalu tuturan digiring mundur ke kisah asmara Lucy dengan seorang pemuda lokal (dimainkan oleh salah satu personel grup EXILE dan J-Soul Brothers), yang bisa jadi berkaitan dengan kasus yang sedang berjalan. Jujur gw sama sekali tidak ada komplain berarti selama film ini mengalir, romansanya oke, atmosfer gelap misterinya juga dapet. Penempatan karakter orang-orang asing di Jepang era 1990-annya masih make sense, dan gw kagum sama ujaran bahasa Jepang-nya Vikander yang--walau nggak perfect--sama sekali nggak kaku \o/. Hanya saja film ini pada akhirnya nggak memberi konklusi yang lengkap ataupun memuaskan di sektor misterinya, kayak nggak dirangkai dan ditindaklanjuti dengan rapi. Tapi, untungnya dengan penggarapan teknis visual dan audionya yang berkelas, setidaknya ada lebih banyak bagian yang bisa gw nikmati dari film ini daripada bagian yang tidak.
My score: 7,5/10










Komentar