[Movie] The Giver (2014)


The Giver
(2014 - The Weinstein Company/Walden Media)

Directed by Phillip Noyce
Screenplay by Michael Mitnick, Robert B. Weide
Based on the novel by Lois Lowry
Produced by Jeff Bridges, Neil Koenigsberg, Nikki Silver
Cast: Jeff Bridgers, Brenton Thwaites, Odeya Rush, Meryl Streep, Alexander SkarsgĂ„rd, Katie Holmes, Dominic Monaghan, Taylor Swift, Emma Tremblay


Film The Giver tampak "mini" jika dibandingkan dengan maraknya dystopian future themed young adult novels yang dijadikan film, seperti sebut saja The Hunger Games dan Divergent. Bukan cuma soal budget atau skala, tetapi juga karena film ini lebih banyak berkutat pada konsepnya saja bila dibandingkan film-film lain yang menonjol di action dan romance. Tapi bukan berarti itu hal yang jelek. Konsentrasi The Giver pada drama pencarian jati diri toh tidak kalah menarik, setidaknya menurut gw.

The Giver sendiri dijadikan film sekitar 20 tahun setelah novelnya terbit pertama kali. Dan karena gw tidak kenal novelnya dan baru nonton filmnya baru-baru ini, otomatis gw merasa udah familiar sama konsep film ini--tentang masyarakat serba seragam, nggak berwarna, dan mengeliminasi "rasa". Film Equilibrium (2002), salah satu film action futuristis yang gw suka, punya konsep dasar yang persis seperti itu, bahwa emosi dijadikan biang kerok pertikaian manusia, makanya diredam pakai semacam obat. Mungkin si Kurt Wimmer yang nulis dan nyutradarain Equilibrium emang nyolong konsep The Giver, entahlah. (Funny enough, Wimmer pernah bikin skenario film Salt yang disutradarai Phillip Noyce, sedangkan Noyce sekarang nyutradarain The Giver).

Tetapi, jelas perlakuan kedua film tersebut terhadap konsep ini berbeda. Equilibrium itu pure action sci fi yang fun, sementara The Giver lebih melankolis, memakai protagonis remaja bernama Jonas (Brenton Thwaites) sebagai pihak yang mulai membongkar masyarakat sekelilingnya, lapisan demi lapisan. Si cowok remaja ini ceritanya diizinkan untuk melihat segala sesuatu secara berbeda, diizinkan bisa punya pengetahuan lebih, karena ia ditentukan sebagai calon penasihat bijak yang mengetahui sejarah masa lalu (sesuatu yang tidak dipunai oleh orang-orang lain), yang artinya bisa melihat dan merasakan wajah umat manusia yang sebenarnya. 

Ini jelas tidak mudah. Tumbuh di masyarakat yang serba rapi santun tertib fungsional aman damai sejahtera gemah ripah loh jinawi dan gemar meminta maaf (which oddly sounds like a complete description of Japan =p), tentu Jonas merasa syok bahwa manusia sebenarnya punya yang namanya "rasa", bisa tertawa, menangis, mencintai, dan juga menyakiti manusia lain. Film ini kurang lebih menampilkan struggle Jonas menyerap semua itu, dan keputusan yang harus dia ambil ketika ia mengetahui rahasia gelap dari masyarakat tempat ia hidup.

Buat gw, guliran cerita film ini cukup enak diikuti, perkembangan Jonas yang semakin berbeda dengan teman-temannya juga disampaikan dengan lancar. Bagian politiknya pun nggak rumit-rumit amat, bahkan cukup provokatif mempertanyakan tentang moral dan kemanusiaan. Perubahan visual dari hitam putih lalu perlahan bertambah-tambah spektrum warnanya mungkin terlalu gimmick-y, tapi ya nggak apa-apalah buat lucu-lucuan. Satu hal yang cukup mengejutkan adalah sutradara Noyce tidak menanggalkan keahliannya untuk menyajikan adegan-adegan yang seru (action-lah istilahnya) sekalipun tidak terlalu banyak. Intinya gw enjoy menyaksikan film ini, enjoy sama gagasan yang disampaikan meskipun bukan pertama kalinya gw denger, apalagi ada acting powerhouse dari Jeff Bridges dan Meryl Streep yang tidak mengecewakan.

Mungkin yang membuat gw nggak rela menaruh film ini di rak favorit adalah caranya untuk (entah dengan sengaja atau tidak) meninggalkan banyak pertanyaan. Entah itu tentang posisi komunitasnya Jonas di "peta" dunia, tentang bagaimana dunia bisa berubah dan bagaimana (dan oleh siapa) komunitas terbentuk, juga bagian misi di klimaks yang kurang detail jadi gw agak "hah? bisa gitu ya?" dan terpaksa iya-iya aja. Atau, itu mungkin karena gw kehilangan beberapa menit awal film ini karena telat masuk bioskop, hehehe.




My score: 7/10

Komentar