Thor
(2011 - Paramount)
Directed by Kenneth Branagh
Story by J. Michael Straczynski, Mark Protosevich
Screenplay by Ashley Edward Miller, Zack Stenz, Don Payne
Based on the comic book created by Stan Lee, Larry Lieber, Jack Kirby
Produced by Kevin Feige
Cast: Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Anthony Hopkins, Stellan Skarsgård, Kat Dennings, Clark Gregg, Idris Elba, Colm Feore, Ray Stevenson, Tadanobu Asano, Josh Dallas, Jaimie Alexander, Rene Russo
Tadinya tuh gw udah nggak tertarik sama Thor ini, toh dia ini bukan tokoh superhero yang populer-populer amat. Ketika harusnya film ini rilis pada saat aksi mogok atau dimogokkanya (tergantung perspektif) impor film Hollywood di Indonesia gw juga fine-fine aja, nggak niat nonton juga sih. Namun ketika sudah rilis di DVD, gw agak gatel pengen beli, tapi ragu, gw bakal suka nggak ya, mana penyewaan VCD/DVD udah punah di sekitar tempat tinggal gw. Eh, taunya, entah dalam pertimbangan marketing macam apa, Thor akhirnya dirilis juga di bioksop (terbatas), lebih dari sebulan setelah DVD/Blu-Ray resminya beredar. Weird huh? ^_^;.Ya untunglah gw, karena setidaknya gw bisa tes filmnya, suka ya syukur karena udah nonton, kalaupun gw nggak suka toh gw rugi dalam bentuk harga tiket bioskop, bukan 139rb rupiah dalam bentuk DVD. But after watching it, sepertinya gw mulai mempertimbangkan untuk membelanjakan 139rb itu =).
Thor tampaknya bukan proyek yang main-main. Meskipun sekilas ide pembuatannya hanya semacam syarat untuk terwujudnya proyek kumpulan superhero Marvel tampil bareng dalam The Avengers (bersama Iron Man, Hulk, Captain America, Hawkeye) tahun depan, Thor sudah tampak agak berbobot dari komposisi produksinya. Film ini ditangani oleh Kenneth Branagh, yang mungkin dikenal khalayak luas sebagai pemeran Profesor Lockhart di Harry Potter 2, namun sebenarnya aktor Inggris ini cukup dikenal juga sebagai seorang sutradara baik film maupun drama panggung terutama yang berkaitan dengan karya Shakespeare (Hamlet, Love's Labour's Lost, Much Ado About Nothing). Either way, menyutradarai film superhero Hollywood bervisual efek ekstensif mungkin hal baru baginya, dan sebaliknya, film "Hollywood" dengan sentuhan seorang sutradara yang terbiasa mengarahkan drama mungkin akan membawa kesegaran tersendiri, rada gambling juga nih orang-orang. Belum lagi deretan cast yang kok-mau-maunya-ikutan seperti Natalie Portman, Stellan Skarsgård, Rene Russo, Anthony Hopkins, Idris Elba hingga Tadanobu Asano, Thor diam-diam sangat menjanjikan sekaligus mengemban beban berat akibat ekspektasi mutunya.
Film Thor ini diangkat dari serial komik keluaran Marvel terinspirasi dari mitologi Norse. Itu lho, wilayah Skandinavia dan sekitarnya. That's right, sebelum permainan daring Ragnarok merajalela di kalangan remaja urban Indonesia di paruh awal dekade lalu, Stan Lee dkk udah duluan membuat versi superhero dari mitologi dewa-dewa bangsa Eropa Utara ini—tapi di versi ini mereka lebih ke "mahkluk sakti dari dunia lain" ketimbang dewa, they are not immortal. Di negeri khayangan Asgard, adalah Thor (Chris Hemsworth) si putra mahkota yang sebentar lagi akan menerima tahta dari sang ayah, Odin (Anthony Hopkins). Sesaat sebelum sah, ruang penyimpanan pusaka mereka disusupi oleh kaum Jotun, buto es dari negeri kegelapan Jotunheim. Meski digagalkan, Thor yang tempramental gatal untuk "memberi peringatan" atas pelanggaran gencatan senjata Asgard-Jotunheim ini. Bersama sang adik, Loki (Tom Hiddleston) beserta sahabat ksatrianya, Sif (Jaimie Alexander), Volstagg (Ray Stevenson), Hogun (Tadanobu Asano) dan Frandal (Josh Dallas) mereka bertandang ke Jotunheim, tanpa sepengetahuan dan persetujuan Odin. Karena ketahuan, serta dianggap tak pantas menerima tahta raja, Odin pun mengusir Thor dari Asgard ke bumi, berikut pula palu pusaka Mjolnir yang hanya bisa diangkat oleh yang pantas. Thor yang jatuh di gurun dekat kota kecil di Amerika, ditemukan oleh para ilmuwan-entah-meneliti-apaan yang terdiri dari Jane Foster (Natalie Portman), Dr. Erik Selvig (Stellan Skarsgård), dan si bodor Darcy (Kat Dennings). Dalam tubuh yang fana, Thor berusaha untuk kembali ke negerinya meski harus berhadapan dengan ketidaktahuannya tentang kehidupan sebagai manusia biasa, yang membuatnya malah lebih mirip orang yang kabur dari RSJ.
Secara nalar, gw sebenarnya nggak terlalu nangkep maksud dan tujuan dari kejadian-kejadian yang terjadi di layar, kurang ngeh sama apa inti ceritanya =D. Latar belakang dunia Thor dan Asgard memang cukup bisa dimengerti. Tapi kemana arahnya, siapa musuhnya (well, tau sih cuman musuhnya mau berbuat apa itu baru ketemu di tengah-tengah film), apa masalah yang harus diselesaikan, apa yang harusnya dinantikan oleh penonton, apa urgensi-nya, kurang dapet lah gw. Pokoknya ada Thor yang mau balik ke negeri asalnya sekaligus pembuktian dirinya pantas jadi raja, dan ada Loki (yang udah ketauan dari tampang dan warna outfitnya adalah) si villain yang entah maunya apa. Lalu apa sesungguhnya yang nanti mengubah Thor menjadi sadar dan berubah heroik *ehem agak spoiler* gak terlalu jelas juga buat gw. BUT, jika mengesampingkan kelemotan gw, Thor adalah sesungguhnya film yang enjoyable dan cukup memuaskan. Jujur. Thor bukanlah film yang teledor dalam menyajikan hiburan yang tidak menciderakan. Eksekusinya sangat baik, mulai dari ritme cerita, sinematografi, desain artistik (Asgard-nya cakep), efek visual yang efektif, kostum, hingga porsi laganya jauh dari mengecewakan. Gw menemukan cukup banyak momen yang berkesan, baik bikin ketawa sama humornya yang cukup efektif, maupun dari aksinya yang terbilang keren, bahkan menurut gw lebih keren daripada sepasang film Iron Man. Rupanya nama-nama bereputasi baik tadi tidak salah pilih proyek, Thor sama sekali tidak memalukan.
Selain itu, meskipun *again* gw agak kurang paham pada apa konflik inti dari film ini, di sisi lainnya gw terbilang menikmati penyajian pengenalan para tokohnya yang lumayan banyak itu, dan rasanya itu terbantu oleh penampilan tiap aktornya. Chris Hemsworth yang belumlah tenar boleh dibilang berhasil dalam menjiwai Thor yang nggak sabaran dan songong, Natalie Portman pun tetap sanggup menjaga kehormatan namanya yang baru saja menang Oscar, tidak terlalu serius tetapi tidak main-main, demikian juga Anthony Hopkins yang selalu berwibawa. Kalo penampilan terkeren boleh gw nobatkan pada Idris Elba sebagai si penjaga gerbang yang cool *mungkin karena contact lense dan tambahan efek di suaranya, hehe*, dan surprisingly Tom Hiddletson yang sama kurang terkenalnya dengan Hemsworth menampilkan performa yang mengesankan sebagai Loki si second-in-line galau yang penuh tipu daya tapi anehnya nggak bikin kesal, he's actually quite cool too.
Dengan penataan yang baik dari berbagai sisi, "risiko" yang diambil oleh Marvel dalam pembuatan film ini terbayar secara fair. Dengan intrik dan drama yang fine, karakterisasi baik, romansanya lumayan, gambar yang generally keren (bukan cuma soal visual efek ya), diimbangi dengan adegan aksi oke dan humor-humor yang tidak bodoh, this film works well. Porsi kehadiran agen-agen SHIELD (Agen Coulson yang dimainkan Clark Gregg yang juga eksis di Iron Man)—rujukan ke The Avengers—mungkin agak sedikit ganggu ya, namun overall Thor adalah salah satu film superhero Marvel yang paling menyenangkan dan memuaskan untuk ditonton. Not super-special, tapi nggak rugilah.
My score: 7/10
Well, gua juga sangat suka Thor. :)
BalasHapus@bang mupi, tos atuh bang. Kirain biasa aja eh ternyata cukup seru dan menghibur =)
BalasHapus