Kung Fu Panda 2
(2011 - DreamWorks Animation/Paramount)
Directed by Jennifer Yuh Nelson
Written by Jonathan Aibel, Glenn Berger
Produced by Melissa Cobb
Cast: Jack Black, Angelina Jolie, Dustin Hoffman, Gary Oldman, James Hong, Michelle Yeoh, Jackie Chan, Seth Rogan, David Cross, Lucy Liu, Danny McBride, Dennis Haysbert, Jean-Claude Van Dame
Kung Fu Panda hadir di tahun 2008 sebagai salah satu film yang paling menghibur bagi gw, baik dari idenya yang fresh, humornya yg bikin ngakak sentosa, inspirasi2 yg menyentuh (filosofinya mantep lho), eksekusi yang tepat, dan visual yang cantik memukau. Resep2 itu agak jarang ditemui dalam film2 animasi CGI dari studio DreamWorks yang meskipun produktif, kurang banyak mengeluarkan “adikarya” layaknya kompetitor utamanya, Pixar, karena lebih sering menekankan pada humor2 beresiko dan pengisi suara aktor2 terkenal ketimbang menanamkan kesan mendalam di lewat ceritanya—pun visualnya kebanyakan gak cakep2 amat. Kung Fu Panda itu menurut gw adalah film DreamWorks Animation terbaik setelah Shrek (dan kemudian “nambah anggota” baru How To Train Your Dragon di tahun 2010), namun gw agak sangsi ketika pembuat filmnya berencana menjadikan si Po dkk “the next Shrek” (dan Madagascar) dengan membuat sekuel, mengingat menurut gw Shrek 2 itu gak bagus2 amat dan bikin gw males nonton yg ke-3 dan 4. Akan tetapi, Kung Fu Panda 2 membuktikan bahwa jika ditangani dengan kadar yang benar nggak terlalu maksa, sebuah sekuel bisa tetap berkesan bahkan menyamai pendahulunya.
Kung Fu Panda memang pada dasarnya punya cerita agak standar apalagi kalau kita sudah cukup familiar sama film2 dan serial kung fu, berbasis baik vs jahat, soal seseorang *majas personifikasi nih* yang dianggap useless bertekad menjadi pendekar tangguh dan akhirnya menjadi pahlawan, cuman ya jadi lebih exciting karena tokoh2nya berwujud hewan (dan untungnya bentuknya gak “hewan jejadian” kayak ikan2 mengerikan di Shark Tale =P). Po (Jack Black) si panda yang tampak luar—dan dalamnya juga sih—tidak pantas menjadi pendekar kung fu pada akhirnya menjadi pendekar hebat yang mengalahkan musuh jahat, lalu dijuluki The Dragon Warrior yang melindungi Valley of Peace, bersanding dengan kelompok pendekar idolanya The Furious Five: Tigress/Harimau (Angelina Jolie), Monkey/Monyet (Jackie Chan), Crane/Bangau (David Cross), Viper/Ular (Lucy Liu), dan Mantis/Belalang Sembah (Seth Rogen), di bawah ajaran guru Shifu (Dustin Hoffman). Dalam Kung Fu Panda 2 pun nggak jauh2 pada kisah khas dunia persilatan. Ketika guru Shifu hendak mengajarkan ilmu kung fu tingkat lanjut untuk Po, terdengar kabar bahwa Shen (Gary Oldman), si pangeran Merak dari kota Gongmen sedang melancarkan aksi keji dengan pasukan serigalanya untuk menguasai China dan memunahkan kung fu dengan cara merampas logam2 dari rakyat dan menjadikannya senjata meriam berkekuatan dahsyat. Guru Shifu mengutus Po dan The Furious Five pergi ke kota megah Gongmen untuk menghentikan Shen. Yang Po tidak sangka adalah misi kali ini akan membawanya pada terkuaknya rahasia jati dirinya: kenapa dianya panda tapi bapaknya angsa (James Hong)? ^_^;
Segala resep keberhasilan Kung Fu Panda pertama ada pada Kung Fu Panda 2 ini. Bukan dalam arti pengulangan, melainkan kepada gaya humornya (walau buat gw not as funny nor original as the original *pengulangan kata*), gaya berceritanya, keindahan visual dan keseruan laga pertarungan kung fu yang maksimal dan sangat menghibur (satu lagi bukti sutradara wanita tak kalah di bidang laga =)), juga pada bagaimana ceritanya menyentuh penonton meski dengan pendekatan yang berbeda, apalagi film ini menggali tentang latar belakang Po lebih dari sekedar panda gembrot konyol fanboy kung fu. Di sisi lain, juga sama seperti film pertamanya, tokoh2 The Furious Five, kecuali Tigress, tetap seperti tempelan belaka dan belum berkembang banyak selain perkembangan dialog Monkey oleh Jackie Chan agak nambah gak cuma 2 kalimat, hehe. Mungkin tidak ada elements of surprise seperti di film pertama (bagaimana Po si panda gembul ditakdirkan melawan pendekar jahat paling berbahaya). Namun tidak masalah, karena penceritaannya di film ini tetap lancar, tidak neko2, timingnya pas, penuh semangat, serta menarik involvement gw dalam kisah asal usul Po bisa sampe ke Valley of Peace dan diurus bapaknya sekarang, quite touching.
Kalaupun adalah sedikit yang kurang2 (kenapa Po kadang keliatan berat tapi kadang ringan gerakan tubuhnya ^_^;), Kung Fu Panda 2 berhasil menambalnya dengan ritme cerita yang enak dan penggarapan visual yang sangat mumpuni. Desain kota Gongmen serta penataan adegan klimaksnya sangat2 keren dan indah, pewarnaan dan tata cahayanya cantik merangsang kekaguman, well memang art direction keseluruhan film ini cakep2 banget layaknya alam negeri Tiongkok dalam lukisan yang menjadi hidup. Desain karakternya juga bagus banget, apalagi detil2 fur/bulu yang terihat mulus dan keren, demikian juga desain Shen si merak yang tangguh sekaligus tetep cakep ekornya, gerak gerik saat bertarung pun dibuat anggun. Kerennya lagi, film ini juga menggunakan teknik animasi mirip wayang serta animasi 2-dimensi (kayaknya gabungan CGI dan gambar tangan) pada segmen2 tertentu, kedua gaya visual ini sama cantik dan kerennya, diposisikan dengan bijak dan nggak mengganggu. Semua dirangkum dalam rangkaian adegan selama 90 menit tanpa rasa kebosanan sedikitpun. Pertarungan2nya seru, lucu dan menyegarkan. Gw paling suka “adegan barongsai” yang kocak sekaligus cerdas konsepnya, haha. Performa pengisi suaranya tidak terlalu mengecewakan, Jack Black masih terdengar gaya khasnya menyatu dengan sosok Po (jahat gak sih gw kalo bilang lebih suka begini daripada liat Jack Blacknya langsung? =P), Dustin Hoffman dan Gary Oldman sukses memberi bobot pada karakter2nya yang berukuran mungil, pun Michelle Yeoh sebagai Soothsayer, kambing peramal yang suka makan kain (^_^;) berhasil menunjukkan wibawanya—seperti tokoh guru Oogway di film pertama, tokoh Soothsayer ini jadi semacam penjelas cerita dan pemberi pesan moral yang bukannya gak penting =).Mnenurut gw sih yg paling pol adalah James Hong sebagai bapaknya Po yang porsinya lebih banyak di sini, berkarakter banget dah =).
Sajian yang menghibur, memanjakan mata, exciting, kocak, tidak shallow namun gak kelewat berat membuat gw menetapkan Kung Fu Panda 2 ini sebagai film yang bagus, sebuah sekuel yang jauh dari kata “mengecewakan” atau “kurang”, malah gw bilang ini as good as the first (belum sampe “lebih bagus” lah). Tidak ada rasa sesal atau malu nontonnya, sangat menyenangkan tanpa merasa dibodohi. Apalagi nilai yang ingin ditanamkan, bahwa untuk maju kita perlu mengenali jati diri kita sesungguhnya, dimanifestasikan dengan mulus—tapi gw jadi agak takut kalau ada sekuel lagi Po-nya semakin bijak dan nggak lucu lagi =( *kekhawatiran berlebihan*. Btw lagi2 gw perhatikan, kalau di film pertama gw sadar penduduk Valley of Peace terdiri dari angsa, babi dan kelinci, penduduk Gongmen terdiri dari kambing dan domba. Bahan makanan semua =P.
My score: 8/10
Saya makin suka Tigress di sini. Dia cool abis. Melindungi dan mensupport Po. Ini contoh jagoan wanita di film action yang oke. Gak cuma jadi annoying damsel in distress doang *cough* film superhero *cough*
BalasHapus@anonim, iya Tigress memang cool, apalagi di sini dimunculkan sisi sensitifnya =)
BalasHapus