The Informant!
(2009 – Warner Bros.)
Directed by Steven Soderbergh
Screenplay by Scott Z. Burns
Based on the book by Kurt Eichenwald
Produced by Gregory Jacobs, Jennifer Fox, Michael Jaffe, Howard Braunstein, Kurt Eichenwald
Cast: Matt Damon, Scott Bakula, Joel McHale, Melanie Lynskey
Nggak lama berselang setelah nonton Invictus, gw nonton satu film yg juga dibintangi Matt Damon, The Informant!. Selain sama2 dirilis tahun 2009, dan sama2 berawalan “in” *eh kok kayak deja vu ya...hmmm*, kedua film juga berdasarkan kisah nyata bersetting 1990-an. Bedanya, The Informant! mengambil tempat dunia korporat besar di Amerika Serikat, dan Damon adalah pemeran utamanya, dan dia gendut. Seperti judulnya, bercerita tentang Mark Whitacre (Matt Damon), salah satu eksekutif perusahaan biokimia penghasil bahan sintesis untuk makanan, Archer Daniels Midland (ADM) yang kemudian menjadi mata-mata FBI untuk kasus price-fixing bahan protein sintetis yg disebut lisin di perusahaan tempat dia bernaung itu. Apa itu lisin? Well, it doesn’t really matter (gw nyari di wiki juga nggak ngerti, hehe), karena yg jadi perhatian, saking nggak banyak yang tau tentang lisin yang konon banyak “menghuni” makanan dan minuman olahan pabrik itu, perusahaan2 yang memproduksinya yang seharusnya saling bersaing ternyata malah udah “janjian” soal harga jual lisin ke klien masing2, sehingga mereka akan terus dan terus mendapat keuntungan yang besar karena klien2 nggak punya banyak pilihan. Inget dulu kasus di kita harga SMS di semua provider nggak lebih murah dari Rp 200 sampe Rp 500 sebelum akhirnya dibongkar aparat bahwa ternyata mereka ada perjanjian penetapan harga? Yah, kira2 seperti itu.
Mark Whitacre melaporkan adanya praktek price-fixing ini kepada agen FBI, Brian Shepard (Scott Bakula, yaoloh apa kabar Quantum Leap =D) dan Bob Herndon (Joel McHale) ketika FBI sedang menyelidiki adanya laporan pemerasan terhadap ADM dari Ajinomoto Jepang (juga memproduksi lisin). Karena butuh bukti, maka FBI memutuskan “memakai” Mark sebagai informan, lengkap dengan merekam setiap pembicaraan telepon dan rapat2 yang diikutinya sampai ada bukti yang kuat untuk menuntut petinggi ADM. Ini tentu menjadi tekanan tersendiri bagi Mark, yang hanya orang kantoran alih2 agen terlatih, yang harus tetap menjalankan aktivitasnya sekaligus mencari celah agar memperoleh bukti2 yang dibutuhkan FBI. Ketika penggerebekan ADM akhrinya terlaksana, dan ketahuan bahwa Mark adalah si pengadu, pihak ADM tentu gerah...apalagi ditemukan sesuatu yang justru akan memberatkan Mark kemudian.
Meski sebenarnya ceritanya agak serius, rupanya penulis naskah Scott Z. Burns menemukan hal2 lucu-lucu nan pahit dari kisah sepak terjang Mark Whitacre yang nantinya malah dipenjara lebih lama daripada bos2 ADM-nya itu. Dengan pendekatan komedi yg kering—bahkan sejak awal di tulisan “meski film ini berdasarkan kisah nyata dst” ^_^—Burns juga menggunakan Mark Whitacre sebagai narator (sort of) dengan kalimat2 yang menggelitik. Pendekatan ini pun disambut baik oleh sutradara Steven Soderbergh, mulai dari pergantian adegan yg lincah, gambar2 cerah (dan keren), penggunaan musik ceria kayak iklan2, bahkan mengkasting banyak sekali stand-up comedian menjadi pemeran2 pendukung (as per wikipedia), selain juga menampilkan momen2 yang bikin alis naik dan ketawa belakangan. Ya film ini jadi biografi yang komedi, terutama menyaksikan ke-o’on-an Mark dalam menjalani misinya sebagai informan FBI. Norak banget dia pas dipakein perekam suara dia ngomong sendiri untuk deskripsi tentang keadaan kantornya atau orang2 yang ditemuinya saat rapat, atau pura2 ke WC untuk ganti side kaset perekamnya XD. Meski pada paruh kedua, ke”polosan” Mark mulai terbongkar dan bergeser jadi keheranan dan mungkin kesebalan bagi penonton, tetapi nuansa “lucu” itu tidak semerta berubah begitu saja, justru ritme film ini cukup terjaga hingga akhir. Itu adegan Mark harus ngomong di pengadilan geli banget deh gelagatnya =D.
Selain pendekatan yang agak berbeda (mungkin yang agak mirip, seinget gw, adalah Catch Me If You Can, kisah nyata yang dibikin komedi), film ini nggak berfokus pada persoalan2 yang kelewat berat seperti konspirasi kapitalisme dan sebagainya, tetapi lebih kepada sepak terjang Mark Whitacre dan efek dari apa yg dia perbuat terhadap perusahaannya sendiri yang telah memberinya karir yang menjanjikan. Matt Damon pun tampak effortless dalam sosok Whitacre, yang sebenarnya cerdas, namun lama2 harus “melatih” ke-pura-puraannya dalam menjalankan misi, hingga ia akhirnya terjebak dalam kepura-puraannnya sendiri...atau jangan2 udah dari awal? Who knows. Meski sedikit dijelaskan di beberapa bagian, terutama di akhir, bagi gw sebenarnya kurang jelas dan pasti apa motivasi Mark Whitacre menjadi “whitsleblower” kejahatan perusahaannya, dan Damon bagus sekali menampilkan keragu-raguan dan kesambil-laluan Mark setiap menjawab ketika ditanya “kenapa?” yang memperkuat kesan ketidakpastian itu.
Overall, The Informant! mungkin tidak bakal menarik perhatian banyak orang mengingat cerita kasusnya yang tidak “menarik”, filmnya juga banyak ngobrolnya (gw juga merasa agak jenuh di tengah2), serta kayaknya nggak banyak yang terlalu suka juga dengan cara film ini menampilkan kelucuan situasional yang witty itu, namun film ini tetap layak tonton. Buat gw film ini sesungguhnya menarik, agak menambah pengetahuan, juga menambah daftar film yang menampilkan performa bagus dari Matt Damon dan bukan pula karya mengecewakan dari Steven Soderbergh. Nggak rugi lah kalo ditonton.
My score: 7/10
Akting si Matt Damon emg bagus disini. Ditambah kumis + gemuuuk
BalasHapus:D
@Movfreak, yoih! bagus dan berdedikasi *ciailah*. Matt Damon pelan2 jadi aktor kesukaan saya nih sepertinya =)
BalasHapus