My Movie Picks of April 2022

Kumat lagi! Keinginan nonton film baru tetiba berkurang di bulan lalu =(. Malah jadinya lebih banyak nonton serial atau ngulang film yang udah ditonton. But anyway, setidaknya bukan absen sama sekali sih, jadi bisa dibilang gw masih baik-baik saja *say it in Pingkan Mambo's voice*. Yah, emang nggak perlu dipaksa-paksa, yang penting enjoy-nya. Dan, walaupun sedikit, tontonan yang gw catat kali ini memang bener-bener memberi kesan positif tersendiri kok. Mari...




1. Turning Red
(2022 - Disney/Pixar)
dir. Domee Shi
Cast: Rosalie Chiang, Sandra Oh, Orion Lee, Ava Morse, Maitreyi Ramakrishnan, Hyein Park, Wai Ching Ho, James Hong, Tristan Allerick Chen, Jordan Fisher, Finneas, Josh Levi, Topher Ngo, Grayson Villanueva, Lily Sanfelippo, Lori Tan Chinn, Lillian Lim, Sherry Cola, Mia Tagano


Film ini menggabungkan kisah keluarga, elemen fantasi dan budaya, setting masa kini, dan penuturan dari sudut pandang remaja putri, menjadikannya salah satu entri yang paling fresh dari Pixar. Dikisahkan Mei Lee yang berencana menonton konser boyband kesayangan bersama teman segengnya, namun tiba-tiba tertimpa hal yang mencengangkan: ia menjelma jadi panda merah raksasa setiap sedang gelisah ataupun gembira. Nggak butuh upaya ekstra untuk terpancing ikut mendukung perjalanan Mei Lee mencapai tujuannya, sebab kisahnya dibuat sangat membumi tanpa ribet-ribet, apalagi disajikan secara kocak, lincah, dan atraktif, tak lupa diintegrasikan musik dan lagu-lagu yang tepat fungsi. Filmnya terbilang rame, tapi diramu dengan asyik serta nggak terkesan dangkal--khususnya ketika masuk bagian relasi orang tua dan anak, sehingga 100 menit durasinya terasa worth it dan menyenangkan.

My score: 8/10




2. King Richard
(2021 - Warner Bros.)
dir. Reinaldo Marcus Green
Cast: Will Smith, Aunjanue Ellis, Saniyya Sidney, Demi Singleton, Jon Bernthal, Tony Goldwyn, Mikayla LaShae Bartholomew, Danielle Lawson, Layla Crawford, Erika Ringor, Dylan McDermott, Andy Bean, Kevin Dunn

Ketimbang merekam kisah sukses mereka sendiri, petenis bersaudari Venus dan Serena Williams lebih memilih untuk memberi fokus pada ayah mereka, Richard Williams sebagai sosok terpenting di balik deretan prestasi mereka. Kegigihan, kerja keras, dan keyakinan Richard yang as we all know kemudian membuahkan hasil tentunya menjadi highlight cerita, tetapi yang cukup menarik juga film ini bisa memberi ruang untuk menunjukkan kekurangan Richard yang keras kepala dan kerap enggan mendengarkan pandangan orang. Keseluruhan film ini memang nggak jauh berbeda dari film-film biografi olah raga berbalut drama keluarga 'inspiratif', namun performa para pemeran yang prima serta laju penuturannya yang tak pernah kendor, membuatnya jadi tontonan yang engaging, hangat, serta memberi wawasan, khususnya mengingat posisi keluarga Williams sebagai keluarga kulit hitam Amerika di tengah belantara dunia tenis profesional 1990-an.

My score: 7,5/10



Komentar