Imagine Dragons - Night Visions
(2012 - Interscope/Universal Music Group)
Produced by Imagine Dragons, Alex Da Kid, Brandon Darner
Tracklist:
1. Radioactive
2. Tiptoe
3. It's Time
4. Demons
5. On Top of the World
6. Amsterdam
7. Hear Me
8. Every Night
9. Bleeding Out
10. Underdog
11. Nothing Left to Say/Rocks
12. Cha-Ching (Till We Grow Older)
13. Working Man >int'l ver. bonus track<
Berawal dari pendengaran single "It's Time" di radio yang bikin gw tertarik kulik lebih jauh tentang artis/band yang menyanyikannya, ternyata emang jadinya suka sama album di mana lagu tersebut bernaung. Peringkat ke-6 dalam My Top 10 Albums of 2012 gw kemarin, Night Visions dari Imagine Dragons akhirnya dirilis secara resmi di Indonesia (eh berarti kemarin gw bisa denger gimana caranya? Yaaa, gitu deh =P). Album ini kemudian bertumbuh jadi favorit gw beberapa bulan terakhir ini, dan gw pikir jikalau gw dengerinnya lebih awal, pasti peringkat favorit tahunannya bisa lebih naik lagi. So, yeah, seperti itulah kesan full album perdana Imagine Dragons ini buat gw. It's that good.
Perkenalkan Imagine Dragons, band asal Las Vegas, Amerika Serikat yang terdiri dari Dan Reynolds (vokal), Wayne Sermon (gitar), Ben McKee (bass), dan Daniel Platzman (drum, viola). Musik yang diusung adalah apa pun jenis yang bisa kita ingat saat ini. Rock? Pop? Hiphop? Electronic? Folk? New wave? Dubstep? Semuanya deh ada di sini. Mendengar Imagine Dragons mengingatkan kita sama sound band-band rock alternatif macam Coldplay atau The Killers, yang rada ke-Eropa-Eropa-an gitu deh, tapi dengan melodi lagu yang lebih catchy, dan vokal yang lebih keren (sorry, but I mean it). Tetapi dalam Night Visions ditunjukkan bahwa mereka nggak gegabah mencampurkan segala bunyi-bunyian yang mereka mau dalam setiap lagu. Malah ada kecenderungan setiap lagu ramuannya berbeda beda. Mungkin inilah yang menjadi kunci kenapa album mereka ini enjoyable dan nggak bosenin.
Jika banyak yang sudah kenal dengan single "It's Time" yang sangat catchy dan dipermanis bunyi mandolin dan tepukan tangan, mungkin akan kaget dengan track pembuka album ini, "Radioactive", yang meski diawali dengan dentingan dawai gitar dan chant yang menenangkan, tiba-tiba langsung dihantam dentuman kencang dan suara "wok-wok-wok" yang katanya anak sekarang sih dubstep, tapi hasilnya garang dan membuka album ini dengan menggelegar. Album ini pun mengalir sangat mulus sehingga 6 track pertama langsung jadi lagu-lagu favorit gw, that's a good sign. "Tiptoe" sangat asik dengan lompatan nada-nadanya yang drastis dan permainan drum "nanggung"-nya; "Demons" yang menonjolkan vokal Dan Reynolds, singkat tapi keren dengan beat yang agak mengingatkan pada OneRepublic; "On Top of the World" yang lebih ceria dan asik buat angguk-angguk sambil nyanyi bareng; hingga "Amsterdam" yang terdengar antara American rock dan new wave yang begitu intens dan powerful.
"Hear Me" mungkin terdengar pop-rock biasa saja dan jadi lagu yang least exciting di album ini, tetapi 4 track terakhir cukup menutupinya. "Every Night" adalah lagu yang paling "pop ballad" di album ini tetapi latar efek elektroniknya membuat lagu ini lebih berbobot. Secara kontras, "Bleeding Out" adalah lagu nge-rock tetapi juga sudah dicampur dengan beat hiphop yang memberi penekanan pada keseluruhan lagu. Kejutan juga datang dari "Underdog" yang memasukkan unsur etnik seperti bunyi steelpan (yang buat musik-musik ala pulau-pulau Karibia) dan ditambahkan dominasi synthesizer, kesannya agak mirip dengan "On Top of the World" tetapi versi lebih santai. Album pun ditutup dengan "Nothing Left to Say" yang megah karena string section dan solo viola, dan di track yang sama ditambahkan lagu "Rocks" yang lagi-lagi terdengar etnik dengan irama kencang ala Afrika/Amerika Latin. Sedangkan bonus track-nya yaitu "Cha-Ching" yang meditatif dan "Working Man" yang lagi-lagi pake steelpan dan beat etnik, hanya menambah tegas keragaman musik Imagine Dragons.
Bagi yang mengharapkan musik rock alternatif berdistorsi dan emosional, mungkin Imagine Dragons, setidaknya album Night Visions ini, akan terdengar tanggung. Tetapi bagi gw sendiri, keragaman dan gabung-menggabung bunyi yang dilakukan Imagine Dragons sangatlah asik dan menyenangkan dengan caranya sendiri. Pun porsi setiap bunyi-bunyian yang beragam itu tidak pernah berlebihan, komposisinya selalu pas dan setiap lagu jadi satu kesatuan yang solid. Vokal "laki banget" dari Dan Reynolds pun jadi daya tarik tersendiri, karena begitu fleskibel, bisa santai bisa juga sangar, tetapi tidak menghilangkan karakter suaranya yang mantap dan artikulasinya yang enak didengar. Sesuai kebutuhan lah. Tambahkan dengan anggota band lain yang ikut chorus, tak hanya memberi kesan lebih grand, tetapi juga menegaskan harmoni dan kesatuan mereka secara artistik.
Again, gw menikmati sekali album Night Visions ini sekalipun udah berulang kali diputar. Urutan lagunya enak banget. Antara yang kenceng dan yang medium, yang "minor" dan yang beraura positif disusun dengan cakep. Mungkin tidak bisa dibilang orisinil, tapi bagi gw mereka tetap fresh. Dalam usahanya menjelajah berbagai jenis musik yang membalut melodi yang cathcy sehingga jadi sebuah persembahan rock alternatif yang sangat bisa dinikmati, Imagine Dragons lewat Night Visions sudah berhasil menunaikannya. Keren.
My score: 8/10
Imagine Dragons |
Click "read more" for previews
It's Time
Radioactive
Top of the World
Amsterdam
Tiptoe
Demons
Komentar
Posting Komentar