The Way Back
(2010 - Exclusive Films)
(2010 - Exclusive Films)
Directed by Peter Weir
Screenplay by Keith R. Clarke, Peter Weir
Based on the book "The Long Walk: The True Story of a Trek to Freedom" by Slavomir Rawicz
Produced by Peter Weir, Duncan Henderson, Joni Levin, Nigel Sinclair
Cast: Jim Sturgess, Ed Harris, Colin Farrell, Saoirse Ronan, Dragos Bucur, Gustaf SkarsgÄrd, Alexandru Potocean, Mark Strong, Sebastian Urzendowsky
Alasan gw mau nonton The Way Back adalah dari bintang2nya yg relatif gw kenal, ada Jim Sturgess, Ed Harris, Colin Farrell sampe si mata permata Saoirse Ronan, juga nama sutradaranya, Peter Weir yang bukan orang sembarang mengingat resumenya The Truman Show (ada Ed Harris juga) dan Master and Commander: The Far Side of The World. The Way Back sendiri terinspirasi dari sebuah buku karya Slavomir Rawicz tentang—konon—kisah nyata dirinya yang kabur dari kamp tahanan komunis di Siberia jalan kaki menuju India—eh tapi konon keabsahan dan kebenaran kisah ini juga diragukan lho. So, dari premis dan judulnya saja, kita bisa tebak bahwa film ini akan menghabiskan sebagian besar ceritanya di perjalanan, untung nggak sepanjang dan seribet The Lord of The Rings pastinya, hehe.
Dari plot tidak banyak yang bisa diceritakan, simpel saja sebenernya. Berseting di masa Perang Dunia II, The Way Back mengisahkan Janusz (Jim Sturgess), seorang Polandia yang dikirim ke kamp tahanan (gulag) di Siberia karena dituduh membangkang dari partai komunis selain dirinya adalah mata2, padahal itu tuduhan palsu. Di gulag, Janusz pelan2 termotivasi untuk melarikan diri. Niat itu disambut baik oleh Khabarov (Mark Strong) yang membantunya membuat perencanaan dan persiapan. Ketika salju masih turun lebat, akhirnya Janusz benar2 kabur bersama 7 rekannya, termasuk si kriminal Rusia, Valka (Colin Farrell) dan orang Amerika, Mister Smith (Ed Harris)—eh si Khabarov malah ciut dan urung ikut. Dimulailah perjalanan mereka sepanjang ribuan kilometer melalui ganasnya hutan belantara dan kekurangan pangan. Tujuan mereka adalah melewati perbatasan Rusia menuju Mongolia, namun ternyata di sana juga sudah dikuasai gerakan komunis, sehingga terpaksa perjalanan mereka perpanjang, ke Tibet, lalu ke India, namun itupun harus melewati gurun yang tak kunjung berakhir.
Sebelum kisah dimulai, sudah ada tulisan bahwa film ini didedikasikan bagi 3 orang (pria) yang kabur dari gulag dan menuju tanah kebebasan di India (yang bukan kekuasaan komunis) dengan selamat. Jadi satu2nya hal yang bisa dinantikan selama 2 jam film ini bergulir selain “kapan sampenya” adalah “siapa aja yang bakal mati” ^_^;, karena, jujur saja, memang tidak ada hal penting lain yang bakal terjadi selain itu. Celakanya, ini justru berpotensi menuangkan rasa bosan karena ceritanya cukup datar tanpa gejolak yang berarti. Mnurut gw sih pilihan Peter Weir untuk tidak memakai cara overdramatic dalam perjalanan Janusz dkk ini adalah pilihan yang nggak salah juga. Adegan demi adegan ditata senatural mungkin, nggak ada konflik yang berlebihan yang malah bakal menimbulkan kesan palsu. Mungkin yang coba di-emphasize adalah perjalanan menuju kebebasan itu sendiri serta keakraban di antara para pelarian kita ini...tapi bagian terakhir ini juga agak terlambat. Kecuali penampilan kocak Colin Farrell, pengenalan dan pengakraban penonton pada anggota pelarian lain—yang sebagian besar dimainkan aktor2 Eropa, gw bilang agak telat untuk mencuat dan didalami, sehingga pas ada yg mati atau apapun, kurang menimbulkan simpati. Lagi2, mungkin ini karena penekanan lebih pada “perjalanan”, sebab dialog pun terbilang sedikit saja.
Namun, harus gw akui film ini sukses memberi sebuah efek: lelah. Bukan lelah nontonnya, tapi gw merasa ikutan capek dengan perjalanan mereka ini. Meski durasinya normal (thanks to the nice editing, yeay), kesan panjang dan lamanya petualangan mereka melewati berbagai medan dan cuaca kerasa banget, gw rasa ini didukung oleh kostum, make-up, dan musik yang minim, sangat minim. Jadi ketika mereka sudah sampai suatu tempat yang memang dituju, gw ikutan bernapas lega =). Jangan salah, mnurut gw sih filmnya nggak ngebosenin2 amat lah, apalagi gambar2nya bagus, lokasi2nya eksotik, dan akting pemainnya cukup baik walau tidak luar biasa. Film ini lengkap sebagai sebuah tontonan yang dibuat dengan niat, departemen teknisnya bagus, dan setidaknya memberi sesuatu efek tadi. Tapi, yaah, emang agak datar dan segi ceritanya tidak terlalu istimewa sebenarnya. But, actually not bad at all.
My score: 7/10
Komentar
Posting Komentar