[Movie] The Fighter (2010)


The Fighter
(2010 - The Weinstein Company/Relativity Media/Paramount)

Directed by David O. Russell
Story by Scott Silver, Paul Tamasy, Eric Johnson
Screenplay by Paul Tamasy, Eric Johnson, Keith Dorrington
Produced by Ryan Kavanaugh, Mark Wahlberg, Paul Tamasy, Todd Lieberman, David Hoberman, Dorothy Aufiero
Cast: Mark Wahlberg, Christian Bale, Amy Adams, Melissa Leo, Mickey O'Keefe, Jack McGee


Sejak baca previewnya di majalah M2, tadinya gw gak ada niat2 tertentu untuk menantikan The Fighter ini, terutama karena film ini berlatar belakang tinju. Gw kurang suka film bertema sports yg biasanya ceritanya basi, kalaupun ada yg tidak basi kayak pemenang Oscar, Million Dollar Baby (soal tinju juga), tetep aja gw kurang suka karena terlalu depresif *lha maunya yang kayak apa dong, plinplan =P*. Ternyata di akhir tahun, tanpa gw sangka2 The Fighter adalah salah satu film kontender ajang2 penghargaan perfilman di USA sana, bahkan terakhir film ini dapet 7 nominasi Academy Awards tahun ini (ditulis gede2 tuh di posternya), termasuk salah satu dari 10 nomine Best Picture. Wah, sebagai penggemar film nan kepo, gw musti cek dong apa istimewanya The Fighter ini, nomine Oscar gitu loh =P.

Secara plot, The Fighter ini biasa sekali. Berdasarkan kisah nyata, The Fighter menceritakan ulang perjuangan petinju Amerika kelas welter era 1980-an, “Irish” Micky Ward yang berangkat dari sekedar petinju miskin minim gelar dari kota kecil berlingkungan keras, sampai memenangkan sabuk juara dunia di kelasnya. Iya, jadi ada adegan tanding di bagian awal dimana dia kalah, trus jadi konflik batin dan konflik sama orang2 sekitar, trus coba bangkit lagi, dan puncaknya menang deh tuh jadi juara dunia. See? Basi kan? Eits, ternyata e ternyata, plot standar itu disumpel sama penceritaan, dialog, akting dan eksekusi yang tidak biasa, setidaknya mnurut gw, in a very good way. Sejak adegan awal, film ini sudah menarik dengan pengambilan gambar yang stabil tapi cepat mengambil sosok Micky (Mark Wahlberg) dari belakang yg lagi ngaspal jalan, trus ada tangan yang meninju-ninju dari balik kamera (badannya belum keliatan) yg ternyata kakak sekaligus pelatih Micky, Dicky Ecklund (Christian Bale). “Eksentrisitas” sinematografi film ini pun berlanjut dan memuncak pada bagian2 pertandingan tinju Micky yg disiarkan di televisi, karena penonton disuguhi kualitas dan pengambilan gambar layaknya sedang nonton di TV, which is efeknya lebih super dramatis dibandingkan film2 sports lain, excitement gw dan rasanya penonton lainnya juga jadi sangat otentik dan maksimal, kayak nonton pertandingan beneran =D. Brilliant!

Selain visual yang menarik dan memang bernuansa 80-an, gw juga merasa tergelitik pada cara berceritanya yang—mnurut gw—lucu. Memang yang paling terlihat mengundang tawa adalah kelakuan si Dicky yang agak songong sok asik—krn dia mantan petinju pro yg pernah 1 kali ngalahin petinju legendaris Sugar Ray Leonard—tapi slengean dan pecandu narkoba yang agak kekanak-kanakan. Namun banyak juga adegan2 dan karakter2 lain yang turut menyumbang kelucuan film ini. Misalnya adegan sebelum dan sesudah nonton bioskop saat kencan pertama Micky dan Charlene (Amy Adams) (Charlene bilang “harus ya gue baca (subtitel) melulu pas nonton” XD), juga sebagian besar adegan yg melibatkan Charlene yang sering clash dengan saudara2 perempuan Micky yg jumlahnya segambreng dan rambutnya pada acak2an itu XD (gw tau itu maksudnya 80’s style, tapi...XD). Bukan berarti ini film komedi, tapi setidaknya itu membuat The Fighter lebih membumi dan gak terlalu melodramatis nan membosankan.

Tapi bukan berarti juga film ini jadi nggak serius, malahan sutradara David O. Russell, berhasil membangun simpati penonton (gw) terhadap film dan karakter2 serta yang terjadi di dalamnya—aneh juga ketika gw melihat keluarga Micky-Dicky yang jauh dari sakinah itu, tapi ketika ada adegan Dicky keluar dari penjara dan dipeluk sama sang putra dan ibunda, Alice (Melissa Leo), tetap kentel banget kasih sayang kekeluargaannya. Lucu, khawatir, tegang, sedih, lega, naik turunnya perjuangan Micky untuk bisa jadi juara beserta peristiwa dan permasalahan di antaranya semua diramu dengan timing yang pas. Adegan ketika Micky disuruh memilih antara Alice, ibunya sebagai manajer dan Dicky sebagai pelatihnya, yang tak lain keluarganya sendiri, dengan pelatih+manajemen baru (yg dibawa oleh sang ayah, George (Jack McGee)) yg membuatnya juara selama Dicky bermasalah dengan hukum, mnurut gw adalah best part film ini, menyayat hati—tapi tetep diselipin lucu2an, nice.

Keistimewaan The Fighter lengkap sudah dengan cast yang bagus2 semua. Mark Wahlberg mainnya apik apalagi melihat dedikasinya melakoni adegan tinju yang sangat meyakinkan selain membawakan karakter Micky yang agak introvert dengan pas sekali. Ada pula pemeran ibu Micky, Alice yaitu Melissa Leo yang keren sekali sebagai ibu superwoman sekaligus manajer Micky yang agak ambisius meski kadang canggung juga melihat efek make-up nya yg kurang tua (malah ada beberapa pemeran putri2nya kelihatan lebih tua dari dia =D). Gw pun suka dengan penampilan Amy Adams yang terlihat rapuh tapi ternyata “sadeis” juga nggak kalah sama Alice. Tapi mungkin Christian Bale sebagai Dicky lah yang paling memancing pujian. Selain bentuk tubuhnya yg kering, pembawaannya yang sering mengundang tawa dan sebal di waktu bersamaan benar2 meyakinkan—dan ketika ada footage Dicky Ecklund yg asli di akhir film, ebuset, mirip aja kelakuannya =D. Namun di luar performa individual, penampilan mereka yang saling mendukung dengan kuat menambah citarasa tinggi film yang di atas kertas seharusnya biasa banget ini.

Jadi ibaratnya mie goreng instan yang sebenarnya caranya udah baku untuk jadi mie goreng, pembuat film ini meramu mie goreng instan dicampur telur dan tepung menjadi perkedel mie ditambah tomat, cabe dan keju *kok jadi resep masakan ya?*. Begitulah gambaran gw tentang The Fighter, yang lebih dari sekedar sports movie yang seru dan menyentuh saja, tetapi juga kuat lewat penceritaan dan akting, serta istimewa lewat gaya visual yang tidak umum—keseruan otentik kayak nonton pertandingan betulan itu perlu di-highlight terang2 deh, sampe2 temen2 nonton gw tepuk tangan ^_^ . I didn’t expect to like this film, but yet I do =). Tonton deh.



My score: 8/10

Komentar

  1. penasaran sama film ini.
    tentu saja karena banyak review yang bilang bagus.

    segera deh aku tonton.

    BalasHapus
  2. @sulhan, filmnya bagus dan cukup menghibur, monggo ditonton =)

    BalasHapus
  3. Gwe juga ga suka fiLm sport, dan gwe ga suka tinju, tapi gwe suka fiLm ini.
    Waktu CharLene nyinggung-nyinggung subtitLe, gwe pgn nimpaLin "WeLcome to my worLd, girL" :D

    Dan ya ampun, rambut kakak-kakak perempuannya Micky o_O

    BalasHapus

Posting Komentar