Burlesque
(2010 - Screen Gems)
Written and Directed by Steven Antin
Produced by Donald De Line
Cast: Cher, Christina Aguilera, Stanley Tucci, Cam Gigandet, Eric Dane, Kristen Bell, Julianne Hough, Alan Cumming, Peter Gallagher
Film musikal Hollywood sedikit banyak selalu menarik perhatian gw, apalagi setelah genre yang pernah agak dicuekin ini mulai marak pada dekade lalu sejak kesuksesan Moulin Rouge! dan Chicago, yang kebetulan saya sukah sekalih. Eee tapi, sebenernya selain kedua judul itu, gw tidak menemukan lagi film musikal yang benar2 sukses, dalam arti memuaskan gw. Phantom of The Opera itu datar (dan untuk film yang tokoh utamanya seharusnya bisa nyanyi opera, failed), Mamma Mia! agak konyol, Sweeney Todd kuat bukan di bagian musiknya, Across The Universe..emmm...ya begitulah. Selepas nonton Burlesque, gw menyimpulkan bahwa film musikal (modern) yang sukses seharusnya punya cerita bagus dan eksekusi yang orisinil (seperti Chicago), atau kalaupun ceritanya standard, visual dan musiknya harus super-duper yahud sampe membelalak mata (seperti Moulin Rouge!), nggak boleh nanggung. Burlesque sayangnya adalah satu contoh film musikal yang ceritanya standard dan visual nanggung...nggak orisinil pula.
Bagi gw Burlesque adalah semacam arena pengen2an para produser atau bahkan aktornya untuk bikin versi agak modern dari Chicago (musiknya mirip), campur sedikit Moulin Rouge! (sama2 nama tempat =P, dan sama2 tempatnya terancam bangkrut), dan meminjam cerita Coyote Ugly, cuma kali ini tokoh yang dimainkan Piper Perabo di film itu berubah wujud jadi dua orang: Ali (Christina Aguilera) yang pengen jadi artis sukses di kota, dan Jack (Cam Gigandet) yang pengen jadi penulis lagu sukses di kota....and of course mereka saling jatuh centa, namanya juga film. Ali yang merasa stuck di tempat tinggalnya—dan sebatang kara—nekad hijrah ke Los Angeles untuk jadi Britney Spears...eh, maksudnya jadi penyanyi merangkap penari. Takdir/sutradara begitu baik menyuruh Ali untuk masuk ke Burlesque Lounge, klub malam yang juga menampilkan cewek2 menari kabaret sambil lipsync (ini seperti show banci di Thailand tapi versi perempuan tulen =P). Ali langsung pengen dan, melalui si bartender Jack, menemui pemilik klub, Tess (Cher) yang ternyata sedang punya masalah utang sewa gedung namun tak sudi klubnya dibeli pengembang real estate. Meski awalnya ogah2an, tapi Tess akhirnya mau menerima Ali masuk ke tim kabaretnya, bahkan setelah melihat bakat luar biasa Ali, Tess kemudian menjadikannya bintang utama dan merombak shownya menjadi kabaret yang nyanyi live yang berpusat pada kedahsyatan vokal Christina..eh..Ali, menggantikan Nikki (Kristen Bell) yang selalu bermasalah ala diva2 kelas teri—dan nggak bisa nyanyi live.
Yo’ih, cerita tentang gadis daerah yang berbakat luar biasa dan bercita-cita kuat berusaha mewujudkan mimpinya di kota besar meski harus menghadapi keraguan, persaingan plus tempelan romantisisme, entah udah berapa kali gw ketemu plot semacam ini baik di film maupun komik atau sinetron Jepang (untungnya gak jatuh ke lembah nista kayak sebagian besar cerita film Indonesia serupa). Tidak ada yang benar2 baru di sini, bahkan ide Ali tentang “semuanya cuma lipsync, tapi coba kalo nyanyinya live...” juga gw yakin dicomot dari pernyataan Hudson di Indonesia Mencari Bakat, hahaha. Tapi nevertheless, pengulangan2 baik itu cerita maupun konsep visualnya jujur saja masih terbilang watchable dan tidak menjemukan2 amat. Meskipun tidak fresh tapi masih rapi dan bisa dinikmati, mengingat film ini meng-expose dengan baik kemampuan show(wo)manship dari Christina Aguilera baik vokal maupun gerak, koreografinya juga dinamis seperti layaknya video2 musik Xtina jaman2 album ketiganya...oh wait, keseluruhan film ini memang seperti kumpulan video klip Xtina dengan Cher sebagai opening dan interlude act-nya ^_^.
Xtina memang menonjol di performa saat bernyanyi, namun ternyata lulusan Mickey Mouse Club ini (bayangan gw ini acara kayak Barney gitu gak sih?) tidak memalukan saat berakting, biasa tapi tidak terlihat amatir. Aktor2 lainnya juga memberikan penampilan biasa tapi bolehlah. Cher, yang pernah menang Oscar jauh sebelum gw lahir, sebenarnya menampilkan akting yang paling baik dan meyakinkan, cuman itu loh...ketutupan susuk di mukanya, jadi kadar “meyakinkan”nya turun 50% deh =P.
Burlesque bisalah jadi pilihan tontonan yang cukup menghibur. Gambarnya cukup bagus, musiknya lumayan oke, bahkan memberi pengetahuan baru tentang “air rights” =D, meski di tengah-tengah gw musti menahan diri untuk tidak menguap sama keklise-an yang bertebaran dimana-mana. Not original but not bad.
My score: 6/10
Komentar
Posting Komentar