Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole
(2010 - Warner Bros.)
Directed by Zack Snyder
Screenplay by John Orloff, Emil Stern
Based on the novels "Guardians of Ga'Hoole" by Katryn Lasky
Produced by Zareh Nalbandian
Cast: Jim Sturgess, Helen Mirren, Geoffrey Rush, Ryan Kwanten, Emily Barclay, David Wenham, Anthony LaPlagia, Abbie Cornish, Miriam Margolyes, Joel Edgerton, Sam Neill, Hugo Weaving, Richard Roxburgh, Debora-Lee Furness
Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole adalah persembahan feature film kedua dari studio animasi (dan visual effect) CGI berbasis di Australia, Animal Logic, setelah sukses dengan karya perdana mereka Happy Feet yang memenangkan piala Oscar itu. Mengetahui itu, lucu juga bahwa studio ini mengambil kisah Ga'Hoole yang nggak jauh2 amat dari karya debutnya: sama2 burung ^_^. Mirip juga dengan Happy Feet, Ga'Hoole pun "memakai" insan yang tidak berlatar belakang animasi untuk duduk sebagai sutradaranya, kali ini orang itu adalah Zack Snyder yang dikenal mengepalai film2 bervisual keren 300, Watchmen, juga remake Dawn of the Dead...kalo rujukannya itu, nggak kebayang ya kalo Snyder harus bikin film dengan target penonton seluruh keluarga—berarti termasuk anak2, I mean kids are not supposed to watch Watchmen right?
Legend of the Guardians adalah dongeng berseting dunia burung hantu. Dua bersaudara burung hantu remaja ras Tyto, Soren (Jim Sturgess) dan Kladd (Ryan Kwanten) harus menghadapi kemalangan ketika keduanya diculik oleh burung hantu asing yang membawa mereka ke sarang Metal Bleak (Joel Edgerton) dan Nyra (Helen Mirren). Soren, Kladd dan anak2 burung hantu dari berbagai ras yang disekap di tempat yang disebut St. Aggie's untuk dijadikan:a) prajurit atau b)pemungut logam ajaib berkekuatan misterius, demi memuluskan rencana Metal Bleak dan Nyra untuk menguasai dunia per-burunghantu-an dengan menempatkan ras Tyto sebagai kasta tertinggi, Pure Ones (pureblood versi burung hantu =P). Soren ingin pulang, sedangkan Kladd malah terlena dengan tawaran Nyra untuk jadi prajurit Pure Ones. Dengan bantuan burung hantu baik hati, Grimble (Hugo Weaving), Soren pun berhasil lolos bersama teman senasibnya, burung hantu kurcaci Gylfie (Emily Barclay). Namun kini mereka ditugaskan untuk mencari dan meminta tolong pada The Guardians of Ga'Hoole, laskar burung hantu dalam legenda yang memerangi kejahatan. Bergabung dengan sepasang tokoh seksi penggembira, Digger (David Wenham) dan Twilight (Anthony LaPlagia), Soren dkk pun tekun mencari markas para Guardian yg konon ada di pohon Ga'Hoole, demi mengalahkan rencana jahat Metal Bleak-Nyra, sekaligus menjemput kembali Kladd sang kakak.
Kalo ceritanya ditulis lagi, mungkin akan kelihatan bahwa kisah Ga'Hoole ini sudah biasa ditemui dimana-mana. Soren dkk bertemu dengan pahlawan dalam legenda in person (err...pake "person" boleh gak ya?), Ezylryb alias Lyze of Kiel (Geoffrey Rush) yang kemudian melatih Soren menjadi burung hantu yang tangguh. Selanjutnya silahkan tebak....yup...yes...you got it...kira2 begitulah *sok interaktif* *halah*. Namun, cara film ini menyesuaikan kisah semacam itu dengan tokoh2 yang semuanya berwujud burung hantu adalah sesuatu yang menurut gw sangat mengesankan. Entah bagaimana buku aslinya, tetapi menurut gw film Ga'Hoole sukses dalam visualisasi fabel burung hantu yang sesungguhnya generik secara cerita, menjadi nggak terlihat konyol, malah justru fresh. Kembali lagi ke Happy Feet yang menurut gw sukses membuat film musikal yang dibintangi pinguin, Ga'Hoole pun tak kalah sukses membuat kisah kepahlawanan ala Lord of The Rings, Narnia dan...err..300, yang dilakoni oleh burung hantu. Segitunya kah? Not really, tapi keseruan dan kekerenan sepak terjang burung hantu ini hampir menyamai para homo sapiens dalam film2 di atas. Di sinilah kebiasaan dan gaya Zack Snyder yang gemar bikin slow motion tiba2 di tengah2 adegan kelahi berfungsi sangat maksimal. Ini
Visual keren bukan hanya dari adegan aksi semata, tapi juga dari "sinematografi", art direction, serta gerak gerik dan gestur setiap spesies yang terlihat otentik, natural dan nggak maksa. Dari sini kita bisa lihat kemampuan exceptional para animator di Animal Logic dalam membuat animasi hewan yang sangat riil namun ekspresif, manusiawi tapi tetap berbentuk dan berlaku sebagaimananya hewan, bukan hewan yang dipaksain berlaku layaknya manusia. Liat dong cara terbangnya, lihat juga detail2 bulunya, just amazing. Hanya saja saking otentiknya, warna2nya jadi terkesan murung dan kurang ceria, desain fisik per karakternya pun jadi agak sulit dikenali, apalagi yang ras nya mirip2. Gw hampir gak tau mana yang emak mana yang abahnya Soren kalo mereka gak ngomong, Soren ama Kladd aja hampir sulit dibedain. Untung para pengisi suaranya, yang 80-sekian persen adalah kelahiran Australia, terbilang hidup, tidak kaku dan cukup menambahkan muatan karakter dalam setiap tokohnya. Paling berkesan adalah Helen Mirren sebagai Nyra, sedangkan David Wenham sebagai Digger yang humoris dan lovable terbilang menyegarkan.
Jujur gw puas menonton film ini, sangat menghibur, seru, aman tidak mencelakakan, serta asik dipandang. Mungkin kekurangan terbesar adalah storytelling yang tidak sejago visualnya. Ceritanya yang menyimpan kompleksitas tersendiri *cieileeh* sepertinya diceritakan agak ekspres, mungkin mengingat film keluarga tidak mungkin berdurasi terlalu lama, jatuhnya kurang mendalam, sehingga yang keinget cuma burung hantu baik vs burung hantu jahat saling bertarung, belum cukup berdaya merasuki relung nurani tiap pasang bola mata yang menyaksikannya *diksi dramatis ala review majalah musik =P*. Namun untunglah karakterisasinya cukup memorable, humor2nya gak terlalu garing dan gak salah penempatannya, sound oke, musiknya pun cukup cantik (ada lagu baru dari Owl City, wah jodoh banget band sama filmnya). Intinya: worth to watch, dan versi 3D nya pun nggak mengecewakan. Peace, love and Ga'Hoole *kriik...kriiik*.
my score: 7,5/10
Komentar
Posting Komentar