Directed by Martin Scorsese
Screenplay by Laeta Kalogridis
Based on the novel by Dennis Lehane
Produced by Brad Fischer, Mike Medavoy, Arnold Messer, Martin Scorsese
Cast: Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley, Max Von Sydow, Michele Williams, Ted Levine, John Carroll Lynch, Emily Mortimer, Patricia Clarkson, Elias Koteas, Jackie Earle Haley
Shutter Island adalah film terbaru sutradara kawakan Martin Scorsese, dengan dukungan banyak sekali aktor yg berkualitas mumpuni, serta bernuansa misteri thriller yg rupanya dipresentasikan dengan suksesnya. Konon opa Martin jago membuat berbagai macam film, dan Shutter Island membuktikan si opa bisa hajar juga film bertema misteri ini.
Berbekal petunjuk spoiler endingnya yg mirip Pintu Terlarang--dari sutradaranya langsung lewat Twitter =.=;, gw ternyata cukup menikmati cerita dan penceritaan di Shutter Island. Tahun 1950-sekian (lupa) Edward "Teddy" Daniels (Leonardo DiCaprio) adalah seorang Marshal (semacam polisi yg khusus mengurus soal tahanan negara) bersama mitranya Chuck Aule (Mark Ruffalo) dipanggil ke Shutter Island, sebuah pulau di lepas pantai Boston, AS, yg adalah fasilitas penjara sekaligus RSJ bagi kriminal tak waras. Fasilitas negara ini tengah ada masalah karena seorang pasien berbahaya, Rachel Solando (Emily Mortimer) yg dituduh menenggelamkan ketiga anak kandungnya, hilang entah kemana. Padahal kamarnya dikunci, sedangkan pulau itu pun sangat terisolasi hanya ada 1 dermaga untuk masuk dan keluar, dan hari pertama Teddy dan Chuck ada di situ, badai besar tengah menanti. Teddy dan Chuck pun mulai mengolah penyelidikan, tentunya lewat kesaksian2 orang2 di sana. Tapi anehnya, mulai dari perawat, sesama "pasien" sampai dokter-dokter ahlinya, Dr. Cawley (Ben Kingsley...yg buka usaha batagor di Bandung *kriik kriik*) dan Dr. Naehring (Max von Sydow), semua sok2 misterius gitu deh, jawabannya nggak ada yg memuaskan Teddy. Selain itu, Teddy juga penasaran dengan metode penyembuhan di tempat itu, karena disinyalir menggunakan manusia sebagai objek percobaan sesuatu, apalagi sebelumnya Teddy pernah bertemu dengan George Noyce (Jackie Earle Haley) yg mengaku pernah ditahan di Shutter Island dan bersumpah tidak mau kembali lagi. Di tengah2 terungkapnya berbagai misteri yg malah makin membingungkan, Teddy juga kerap merasa sakit migrain, mimpiin mendiang istrinya, Dolores (Michelle Williams) terus-terusan, dan juga teringat-ingat akan kejadian waktu dia jadi tentara di Perang Dunia II, serta terbayang2 mayat2 korban Holocaust dan korban2 dari Rachel Solando secara bersamaan (nah lho). Rupanya Teddy pribadi memang sudah lama ingin datang ke Shutter Island, karena ingin membuktikan apakah orang yg telah membunuh istrinya, Andrew Laeddis (Elias Koteas) benar ada di Shutter Island. Tujuan Teddy ada di tempat itu pun jadi terbelah sehingga bingung harus mengungkap kebenaran kriminal, atau memuaskan kepenasaranan pribadinya terhadap pembunuh istrinya.
Demikianlah rangkuman cerita film ini yg gw usahakan tidak mengandung spoiler. Karena jika tau endingnya, maka rangkuman ceritanya pun akan sedikit lain arahnya, hehe. Kuncinya cuman satu: jangan repot2 mikir. Karena dengan cara demikian, film ini nggak seribet yg diduga. Malah jalinan ceritanya enak sekali dinikmati sekaligus mencekam walaupun misteri2nya tetap mengundang rasa penasaran. Kisah semacam ini memang nggak baru, tapi Shutter Island sama sekali nggak basi. Mungkin karena penggarapan yg rapih dan akting yg baik dari aktor2nya. Adegan2 "halusinasi" Teddy nggak terlalu bikin bingung sebenernya, karena semua terbayar di akhir cerita.
Sebagaimana gw bilang, film ini disutradarai oleh opa Martin Scorsese yg memang salah satu sineas (yaoloh...wartawan sekali bahasanya) yg paling dihormati di Hollywood sana. Banyak yg suka sama karya2 beliau, sedangkan gw so-so saja--gw cuman nonton film2nya yg rilis taun 2000-an, paling suka Gangs of New York, dan tidak suka The Departed, padahal udah nonton 2 kali. Tapi yg gw suka dari si opa adalah kepiawaiannya menampilkan gambar2 cantik dan production design yg detil, tak terkecuali di Shutter Island ini. Siapa yg nggak respek atau malah amazed dengan adegan mimpi Teddy memeluk Dolores yg perlahan-lahan terbakar, atau adegan di kantor petinggi Nazi, atau pembantaian tentara Nazi yg melibatkan Teddy (long shot, dalam arti kata sebenarnya ^_^), atau ketika Teddy mengejar salah satu tahanan di bangsal (benteng) C. Those are treats for the eyes. Sinematografinya gw kasih jempol deh. Pengarahan serta tone adegan2nya pun sangat berhasil menurut gw, intens dan misterius sekaligus, bahkan dari detik pertama, serta kesan kebimbangan dan kesesakan di bagian akhir. Para aktornya nggak ada yg kedodoran, semuanya pas. Ini kesekian kalinya Leonardo DiCaprio kerja bareng opa Martin, kali ini pun tidak gagal--apalagi mengingat gw dulu nggak suka si Leo, gw cuman nganggep dia sebagai idola remaja putri belaka layaknya Zac Efron atau Robert Pattinson sekarang. Gw juga salut sama aktor2 yg munculnya bentar tapi langsung all out kayak Jackie Earle Haley (fine actor, is he not?) dan Patricia Clarkson sebagai..ehem ehem..^.^
Namun demikian, Shutter Island bukanlah film yg sempurna. Gw ngerasa di bagian menjelang akhir, pace ceritanya jadi agak dragging dan kelamaan. Konklusi di ending (menjelaskan hal2 yg terasa ganjil dan nggak masuk akal, termasuk gaya bicaranya Teddy yg mnurut gw "film banget" ^o^) juga sebenernya nggak terlalu menjelaskan amat sih, tapi ya udahlah, I got the idea--sekali lagi, kalo terlalu dipikirin malah tambah bingung, so don't. Apalagi musiknya yg agak2 lebay, padahal ini bukan filmnya Quentin Tarantino, hehehe. Tapi itu nggak terlalu menghalangi impresi gw bahwa Shutter Island sangat layak tonton dan (tak disangka untuk film seperti ini) menghibur. Jangan terpengaruh sama posternya yg nggak banget >_<
my score 7,5/10
NB: perlu diitung mungkin berapa kali Chuck ngomong ke Teddy: "r'you okay, boss?"..hehe
halo Mas Rheino, aq suka liat film sama kayak anda, saya kan sudah liat "hutter island"tuh terakhirnya koq aq agak bingung ya, sebenrnya teddy gila gak sih? trus yang mbunuh anak2nya emang siapa? Apakah Teddy punya anak? dan apakah betul Rachel Solando = Dolores, dan Teddy=Laeddis? Apakah praktek pencucian otak itu ada? atau hanya kayalan Teddy semata, aq sih seneng banget liat dr awal tuh seru, tapi ya itu bingung endingnya , sayang, sorry banyak tanya, maap ya, saya harap Mas Rheino bisa merespon, terima kasih
BalasHapus-berto
@Berto
BalasHapusHai, wah, susah juga nih menjelaskan tanpa spoiler, tapi baiklah saya coba tangkepan saya. Buat yg nggak mau baca spoilernya, tolong abaikan komen ini yats. Tapi demi melindungi dari yg bandel juga, akan saya tulis dengan huruf alay yah n_n, good luck:
-------------------------SPOILER ALERT---------------------------
si l30N4rd0 1tU 53B3naRny4 adaL4h anDR3W L43dd15, y6 m45uk RuM4h 54K1t j1w4 Shutt3R I5l4ND 53telAh m3mbunUh i5tR1ny4, D0lOr35 Y6 str3s5 y6 m3neN663lamk4n 4n4k2 mer3Ka. t0Koh 3dw4Rd "t3DDy" Dani3l5 Itu cum4n R3k44N 4NDrEw, n4m4NYA 4d4LaH B3nTuK 4c4K d4r1 n4ma 4ndR3w. R4ch3L 50l4nd0 ju64 n4m4ny4 b3NTuK acak d4ri d0l0re5 ch4n4l, 15tr1nyA. kaREn4 4ndR3w n6G4K m4u Men3r1mA KENy4t44n b4Hw4 15tr1ny4 tel4H m3mbUnuh 4n4K2 m3rek4, d4n b4hw4 i4 m3mBUnUh 15triNy4 53NDiri, m4k4 14 jAd1 5tr355, B3Rh4lusIN45i j4D1 d3teKT1F y6 m3n4Ng4ni KA5u524n D1 5HuTt3r I5l4nD 1N1.
k4li 1ni doKt3R2 D4N 5u5t3r2 di shUTTer 15laNd "b3rm41n" p3ran M3nG1kut1 h4lU5ina51 4ndr3w d3n64N H4Rap4n, 5eT3lah d1u5AhaK4n beRuL4ng-k4l1, Kal1 1N1 AnDr3w b1s4 53MbuH...t3rNY4t4...y4 T4hu 53nd1R1 kan.
cUci 0t4k? Bu4t 4p4? W0ng 3DAn m4N4 B154 d1Cuci 0T4kNya? ^_^;
j4d1 sImp3lny4, T3ddy/4Ndr3w 1tu 6il4, k3jAD14n2 Yg di f1lm 1n1 TIdak 5emu4ny4 B3nar2 tErJadi, 4Tau 53t1d4knYa t1dak 5Ep3rti k3l1h4t4nNy4.
-------------------------END SPOILER---------------------
Mungkin akan lebih ngeh kalo nonton ulang
semoga membantu ^_^ V
wkwk, thank you, but there's one question left, bagaimana bisa setelah sembuh, dia masih dipanggil "Teddy" ama Chuck (di akhir2 film)???
BalasHapusitu bwat aq bingung, ini ud sembuh pa belum si Teddy, trus Chuck itu beneran dokter di shutter island gk sih? hemmm, (ini hanya pendapat q)
-berto
@Berto
BalasHapusyak, kira2 begitu *udah kurang spoiler apalagi coba hehehe*
ah bukan gitu kali ceritanya
BalasHapushttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=3541988
BalasHapusni penjelasan yang masuk akal dan lebih detil
wooo, gitu yah...wah, saya sih nggak sampe mikir seribeut itu sih, hehe, harap maklum
BalasHapusthanx for sharing, gan =)
Terakhir film andrew sudah sembuh namun dia memilih tetap gila...perhatikan kata2 terakhir dia kepada temannya chuck
BalasHapus