Slumdog Millionaire (Warner Bros./Fox Searchlight - 2008)
Directed by: Danny Boyle
Co-Directed (India) by: Loveleen Tandan
Screenplay by: Simon Beaufoy
Based on the novel "Q & A" by: Vikas Swarup
Produced by: Christian Coulson
Cast: Dev Patel, Freida Pinto, Anil Kapoor, Irrfan Khan
Ini dia salah satu film paling dipuji di tahun 2008. Mau tau kenapa? Yah tonton aja ^.^...
Jamal Malik sedang diperiksa di kantor polisi karena dianggap curang dalam Who Wants To Be A Millionaire? versi India. Ia hanya seorang asisten merangkap OB (office boy) di Call Centre provider telekomunikasi, tapi ia berhasil sampai babak paling akhir...tinggal satu pertanyaan menuju hadiah terbesar: 20 Juta rupee (bacanya: rupii). Jamal bukan cuman seorang pekerja yg dianggap rendah, ia adalah produk kawasan kumuh di Mumbai/Bombay. Film ini menceritakan kisah hidup Jamal dari kecil yang ibunya tewas di tawuran warga, hingga pada keadaannya sekarang. Ia bersama kakaknya, Salim dan seorang cewek bernama Latika harus berjuang pasca kehilangan orang tua, dan nasib membawa mereka kepada berbagai macam hal di dunia kelas bawah Mumbai, mulai dari jadi anak2 pengemis/pengamen, jualan di kereta, nyolong, prostitusi, tour guide ilegal, sampe berhadapan langsung dengan preman tajir yg paling disegani. Ternyata, karena dari momen2 tak terlupakan dari pengalaman hidupnya itulah ia dapat lancar menjawab pertanyaan demi pertanyaan di kuis yang versi Indonesianya sempet dibawakan Dian Sastro dengan bodohnya itu...Kehidupan keras sejak kecil menempa Jamal jadi seorang yang pantang menyerah, termasuk tujuan utamanya ikut kuis...and the reason is not the money...
Film ini sama sekali nggak mengumbar melodrama meminta belas kasihan atau terlalu fokus pada kekerasan, tapi lebih pada perjuangan melewati tantangan hidup dengan gigih untuk menggapai tujuan. Pretty inspiring *thumbs up*, serta memuat potret kehidupan yang cukup nyata hingga sekarang (termasuk di negara kita). Kisah perjuangan dari kelas bawah semacam ini katanya mirip dengan karya2 Charles Dickens, tapi krn gw nggak familiar sama sastrawan Inggris itu, jadi yah menegetehe deh. Film ini punya happy ending dan ditutup dengan ceria seiring credit: tarian ala Bollywood ^o^...
Meski ceritanya sudah cukup baik, "Slumdog" semakin di-boost kualitasnya lewat visi sutradara Danny Boyle yang sangat edgy, tidak tradisional. Ceritanya pun dituturkan dengan tidak linear tapi rapih, kayak mengalir di 3 kanal yang selang-seling di tampilkan lewat editing yang sangat sangat mantap: Ada pemeriksaan di polisi, kemudian kuis Who Wants To..., dan perjalanan hidup Jamal dkk dari kecil. Sebuah perjalanan hidup yang cukup panjang ternyata berhasil dikemas dalam durasi 2 jam yang sangat berisi. Sinematografinya jangan ditanya...miring, secara harafiah. Sebenarnya situasi di setiap adegan tidak ada yang dilebihin atau dikurangi bahkan cenderung sangat realistis (termasuk betapa ramai dan mumetnya Mumbai), tapi cara pengambilannya begitu tepat dan efek dramatisnya terasa. Entah sejak kapan daerah kumuh jadi sangat fotogenik, tapi yang pasti begitulah kesan gue ketika menonton "Slumdog". Pokoknya dari segi visual film ini maknyuss top-markotop endang bambang gulindang makblegenderr deh (credit to Bondan Winarno). Aktor2nya, termasuk versi kecil dan tanggung dari Jamal, Salim, dan Latika, semuanya bermain baik, termasuk si pembawa acar kuis yang ternyata tidak semenyenangkan yang dikira (dimainkan Anil Kapoor, satu2nya muka yang cukup familiar di film ini...pasti yg suka film India kenal lah).
Berkat cerita yang cukup unik dan visual yang stunning, membuat adegan demi adegan yang muncul, dan otomatis film ini secara keseluruhan, punya kecenderungan untuk tidak bisa hilang dari ingatan. At least in mine...
"Jai hoooo......"
my score 8,5/10
Note:
- Ada adegan kamera nge-shoot gedung tempat kerja Jamal, tapi ada security ngomong ke depan kamera "Hey, no filming!"...^O^...itu beneran gak ya...? hahaha
- Gue nonton di Blitzmegaplex Mall Of Indonesia, Klp Gading dengan layar besar kebanggaan mereka. Tapi, kenapa sich sandaran kursinya harus nggak statis? pegel tauk...
Directed by: Danny Boyle
Co-Directed (India) by: Loveleen Tandan
Screenplay by: Simon Beaufoy
Based on the novel "Q & A" by: Vikas Swarup
Produced by: Christian Coulson
Cast: Dev Patel, Freida Pinto, Anil Kapoor, Irrfan Khan
Ini dia salah satu film paling dipuji di tahun 2008. Mau tau kenapa? Yah tonton aja ^.^...
Jamal Malik sedang diperiksa di kantor polisi karena dianggap curang dalam Who Wants To Be A Millionaire? versi India. Ia hanya seorang asisten merangkap OB (office boy) di Call Centre provider telekomunikasi, tapi ia berhasil sampai babak paling akhir...tinggal satu pertanyaan menuju hadiah terbesar: 20 Juta rupee (bacanya: rupii). Jamal bukan cuman seorang pekerja yg dianggap rendah, ia adalah produk kawasan kumuh di Mumbai/Bombay. Film ini menceritakan kisah hidup Jamal dari kecil yang ibunya tewas di tawuran warga, hingga pada keadaannya sekarang. Ia bersama kakaknya, Salim dan seorang cewek bernama Latika harus berjuang pasca kehilangan orang tua, dan nasib membawa mereka kepada berbagai macam hal di dunia kelas bawah Mumbai, mulai dari jadi anak2 pengemis/pengamen, jualan di kereta, nyolong, prostitusi, tour guide ilegal, sampe berhadapan langsung dengan preman tajir yg paling disegani. Ternyata, karena dari momen2 tak terlupakan dari pengalaman hidupnya itulah ia dapat lancar menjawab pertanyaan demi pertanyaan di kuis yang versi Indonesianya sempet dibawakan Dian Sastro dengan bodohnya itu...Kehidupan keras sejak kecil menempa Jamal jadi seorang yang pantang menyerah, termasuk tujuan utamanya ikut kuis...and the reason is not the money...
Film ini sama sekali nggak mengumbar melodrama meminta belas kasihan atau terlalu fokus pada kekerasan, tapi lebih pada perjuangan melewati tantangan hidup dengan gigih untuk menggapai tujuan. Pretty inspiring *thumbs up*, serta memuat potret kehidupan yang cukup nyata hingga sekarang (termasuk di negara kita). Kisah perjuangan dari kelas bawah semacam ini katanya mirip dengan karya2 Charles Dickens, tapi krn gw nggak familiar sama sastrawan Inggris itu, jadi yah menegetehe deh. Film ini punya happy ending dan ditutup dengan ceria seiring credit: tarian ala Bollywood ^o^...
Meski ceritanya sudah cukup baik, "Slumdog" semakin di-boost kualitasnya lewat visi sutradara Danny Boyle yang sangat edgy, tidak tradisional. Ceritanya pun dituturkan dengan tidak linear tapi rapih, kayak mengalir di 3 kanal yang selang-seling di tampilkan lewat editing yang sangat sangat mantap: Ada pemeriksaan di polisi, kemudian kuis Who Wants To..., dan perjalanan hidup Jamal dkk dari kecil. Sebuah perjalanan hidup yang cukup panjang ternyata berhasil dikemas dalam durasi 2 jam yang sangat berisi. Sinematografinya jangan ditanya...miring, secara harafiah. Sebenarnya situasi di setiap adegan tidak ada yang dilebihin atau dikurangi bahkan cenderung sangat realistis (termasuk betapa ramai dan mumetnya Mumbai), tapi cara pengambilannya begitu tepat dan efek dramatisnya terasa. Entah sejak kapan daerah kumuh jadi sangat fotogenik, tapi yang pasti begitulah kesan gue ketika menonton "Slumdog". Pokoknya dari segi visual film ini maknyuss top-markotop endang bambang gulindang makblegenderr deh (credit to Bondan Winarno). Aktor2nya, termasuk versi kecil dan tanggung dari Jamal, Salim, dan Latika, semuanya bermain baik, termasuk si pembawa acar kuis yang ternyata tidak semenyenangkan yang dikira (dimainkan Anil Kapoor, satu2nya muka yang cukup familiar di film ini...pasti yg suka film India kenal lah).
Berkat cerita yang cukup unik dan visual yang stunning, membuat adegan demi adegan yang muncul, dan otomatis film ini secara keseluruhan, punya kecenderungan untuk tidak bisa hilang dari ingatan. At least in mine...
"Jai hoooo......"
my score 8,5/10
Note:
- Ada adegan kamera nge-shoot gedung tempat kerja Jamal, tapi ada security ngomong ke depan kamera "Hey, no filming!"...^O^...itu beneran gak ya...? hahaha
- Gue nonton di Blitzmegaplex Mall Of Indonesia, Klp Gading dengan layar besar kebanggaan mereka. Tapi, kenapa sich sandaran kursinya harus nggak statis? pegel tauk...
ah, gw udah nonton slumdog dua kali,,
BalasHapusini film berbau "india" kedua yang gw pengen banget nonton setelah kuch kuch hota hai ( ha ha ha jaman sd)
perbedaannya, gak bisa dibandingin lah kualitas slumdog sama kuch kuch apalagi visualnya,,,
he he ya iya lah
sebelom nonton, gw penasaran apakah film ini juga setiap beberapa menit bakal nyanyi n joget??
ternyata perbedaan director yang bukan orang india mungkin berpikir "cape juga kali ya, kalo tiap 15 menit nyanyi n joget, durasinya bisa jadi 3 jam",,
gw pikir gak ada, eh ternyata di akhir film, jamal dan lain-lain akhirnya joget rame2 juga ala india. mungkin kerasa ada yang kurang kali ya kalo tanpa joget,,,
jai ho,,,, (tangan kebawah silang-silang kekiri kekanan)
jai ho, udah masuk list di hape gw,, he he
cuman ar-rahman yang emang udah spesialis bikin lagu bwat film2 india yang emang menurut gw bagus (secara jaman sd-awal smp gw suka india)kok baru menang sekarang ya??
yah mungkin emang efek slumdognya juga,,,
btw, jamal mirip shia la beouf,,,