Just a little change...

Well, quite big change, actually. Kalau diperhatikan blog ini sekarang jarang banget update-nya, terhitung dalam dua bulan belakangan. Apakah gw mulai lesu dalam nge-blog, muak, jenuh, bosan di rumah lagi sendirian papa sibuk mama arisan? Kalau pertanyaan itu, jawabannya antara ya dan tidak. Jenuh dan bosan--sekalipun almh Nike Ardilla bilang bosan mungkin itu sifatmu--sebenarnya tidak. Gw masih nonton film sebanyak biasanya, gw pun pengen banget menuliskan review setiap film yang gw tonton di bioskop untuk diposting di blog ini. Akan tetapi, bagian yang mungkin benar adalah 'lesu'-nya. Kenapa? Karena gw sekarang sudah punya pekerjaan baru yang jadi alokasi utama waktu dan tenaga gw, sehingga energinya agak berkurang untuk melakukan hobi lama gw ini. I mean, ini sebenarnya fase yang berulang, dalam delapan tahun gw nge-blog, setiap gw masuk ke pekerjaan baru pasti nge-blognya tersendat. Dan, don't get me wrong, kerjaan gw sekarang sebenarnya sangat mendukung kecintaan gw sama film, cuma ya soal waktu dan energi itu harus gw banyak curahkan ke profesi, dan, setidaknya sampai sekarang, gw masih belum bisa manage dengan baik.

Untuk itu, gw sedang mencoba nge-blog dengan pendekatan baru, supaya blog ini tetap hidup, supaya gw tetap bisa menyalurkan suara gw dengan cara ini. Dengan waktu yang ada, gw ternyata nggak sanggup untuk me-review semua film yang gw tonton, sehingga gw memutuskan hanya akan menerbitkan review judul-judul pilihan, preferably yang gw memang suka--karena yang paling males untuk di-review adalah yang nggak bagus tapi nggak jelek juga, kemungkinan yang model ginilah yang terpaksa gw skip review-nya. Jujur, gw sudah coba itu dalam review-review terakhir, tetapi, bisa dilihat sendiri, akhirnya gw cuma sanggup menerbitkan review sejumlah hitungan jari sebelah tangan.

Karena itu, gw akan mencoba membuat format baru, yang mungkin cukup kontroversial *halah*. Most likely, gw akan mencoba menuliskan review judul-judul film pilihan itu secara singkat--contoh mungkin seperti satu butir review di rubrik Rapid Film Review yang selama ini gw pakai untuk review film-film lama. Enaknya, di zaman smartphone dan wi-fi ini, bacanya jadi nggak terlalu panjang sehingga nggak memakan batere. Nah, efek sampingnya, isinya jadi nggak semendalam dan nggak mungkin akan sengalor-ngidul yang gw ingini. Namun, buat gw itu lebih baik daripada nothingI've always thought I need this, I still do, dan gw senang bahwa tulisan-tulisan gw ada yang baca dan menanggapi, gw nggak bisa menelantarkan perasaan-perasaan itu begitu saja. Yah, namanya hidup nggak bisalah dapat semua-mua, ya nggak?

Mau nggak mau memang musti ada perubahan, seperti yang musti terjadi di album ketiga sampai ketujuh-nya Linkin Park. Gw berharap lewat pendekatan baru ini Ajirenji tetap bisa jalan, malah siapa tahu jadi meningkat suatu saat nanti. Dicoba dulu ajalah ya....



Komentar

  1. Review One More Light dong, senpai~

    *abaikan :p *

    BalasHapus
  2. Yang bikin kangen adalah gaya bahasamu yang entertain di setiap review. haha
    But, it's okay untuk post review film2 pilihan. Good decision dan terima kasih sudah menulis untuk kami yang butuh review film :P

    BalasHapus

Posting Komentar