Year-End Note: My Top 10 Films of 2013

Seperti tahun-tahun sebelumnya, gw akan menutup tahun 2013 dengan postingan 10 film favoritw gw. Nah seperti sebelumnya juga, kriteria film "favorit gw" adalah mungkin paling abstrak daripada versi orang-orang lain. Syarat utamanya jelas adalah filmnya gw suka. "Suka" tidak selalu selaras dengan "bagus". Bisa aja ada film yang menurut pikiran gw paling terbagus, tetapi posisinya ada di bawah film yang gw "suka banget". Dan "suka" itu juga kriterianya nggak jelas, bisa itu gw suka sampe nonton ulang nggak bosen-bosen, atau ada nilai-nilai tertentu yang membuat film ini terasa personal buat gw. Abstrak, jadi tolong jangan terlalu diseriusin amat daftar dan pengurutannya, ya.

Senarai top 10 films versi gw juga kalau bisa jangan dibanding-bandingkan sama versi luar ya, soalnya, demi mempermudah gw dalam menyusunnya, prasyarat film-film yang masuk adalah yang tayang resmi di bioskop Indonesia sepanjang tahun 2013 (apakah gw nontonnya di bioskop itu soal lain =p), dan atau film-film yang langsung beredar DVD resminya tahun 2013 tapi tayang di bioskop negara aslinya juga pada tahun yang sama. Yang belakang ini agak ribet, dan kebetulan emang nggak ada untuk tahun ini, jadi nggak usah dipikirin lah.



Baiklah, seperti biasa dalam senarai ini gw tidak membedakan film luar atau film dalam negeri, yang penting adalah yang mana yang paling gw suka, paling berkesan buat gw pribadi, yang paling keinget di tahun 2013.

Dan......inilah Top 10 Films of 2013 versi GUWEH:






10. Zero Dark Thirty
Kathryn Bigelow

Sebuah "kasus detektif" yang panjang dan melelahkan demi menangkap seorang musuh utama Amerika, Usama bin Ladin. Panjang dan melelahkannya itu emang berasa sih, tapi memang ada alasannya. Cara seorang Kathryn Bigelow yang tanpa ragu menggulirkan detil-detil penyelidikannya, yang pakai cara kejam sekalipun, baik yang membawa hasil atau justru bikin mundur, lalu dikemas dalam ritme yang cekatan, namun terus mengutamakan karakter sebagai kunci jalannya cerita, itulah yang terus membuat gw terpaku menontonnya. 
Review


9. Captain Phillips
Paul Greengrass

Kepiawaian Paul Greengrass untuk memunculkan ketegangan dari peristiwa nyata dengan cara tidak melebih-lebihkan, karena udah dramatis dari sononya, kembali diperlihatkan lewat Captain Phillips ini. Nggak melebih-lebihkan itu bisa dilihat dari sudut cerita yang tidak berpihak, juga penggambaran para karakternya, Captain Richard Phillips misalnya, yang terbebas dari kepentingan pencitraan. Pun film ini punya salah satu ending yang paling powerful tanpa banyak kata, tentang kejamnya dunia yang kita tinggali ini.



8. Sokola Rimba
Riri Riza

Gw membayangkan niat pembuatan film biografi ini sebagai sebuah rangkaian yang "lucu". Pembuat film ingin menceritakan teladan pengabdian Butet Manurung, sedangkan Butet selama ini justru lebih suka menceritakan hebatnya Orang Rimba yang dia ajar baca-tulis-hitung di hutan provinsi Jambi. Lucu, karena semua itu bisa tercapai di film Sokola Rimba. Film ini tidak hanya mengisahkan betapa besar kecintaan Butet kepada anak-anak Rimba yang terus mendorongnya untuk mengajar, tetapi juga membuat orang banyak lebih mengenal Orang Rimba sebagaimana dikenal Butet. Oh, that and penggarapan yang cakep dari Riri Riza lewat cerita dan kelengkapan audio visualnya.



7. Star Trek Into Darkness 
J.J. Abrams

Sebagai penggemar reboot Star Trek tahun 2009, gw sangat dipuaskan oleh Star Trek Into Darkness. Gw puas karena apa yang telah dibangun di film sebelumnya semakin dikokohkan di film yang ini. Reboot di era milenium bukan berarti memperbanyak adegan laga dan ledak-ledakan belaka—walaupun di film ini juga demikian—tetapi juga mempertahankan kekuatan narasi dan—especially—karakternya, yang membuat Star Trek selalu menarik. Karena berfokus pada karakter itulah, buat gw Into Darkness adalah sekuel yang berhasil, baik berhasil sebagai lanjutan maupun berhasil bikin gw menantikan sekuel-sekuel selanjutnya.



6. Frozen
Chris Buck & Jennifer Lee

Animasi keren, check. Lagu-lagu enak, check. Tokoh-tokoh yang loveable, check. Cerita dan pesan moral yang baik, check check. Meski dari luar tampak seperti mendaur ulang formula film putri-putrian Disney dari zaman dulu, film yang terinspirasi dongeng The Snow Queen ini justru "memutarbalikkan" hal-hal yang jadi ciri khas film fairy tale Disney dengan cara yang nyaris tak terduga, namun tetap menyenangkan dan menghangatkan. Jangan kaget kalau akhirannya nggak kayak biasanya =). 



5. Les Misérables
Tom Hooper

Sepanjang film adaptasi pertunjukan musikal adaptasi novel terkenal karya Victor Hugo ini, the actors wouldn’t stop singing, and I couldn’t stop watching. Mendengar formatnya yang "nyanyi melulu" mungkin bisa bikin ilfil. Tapi nyatanya, dengan akting yang baik, penggarapan yang berani, serta tentu saja penataan musik yang tepat, film ini jadi salah satu yang bikin gw terdiam selama 2,5 jam saking indahnya. Diam dan mata berkaca-kaca...karena emang pake kacamata *krik*.



4. What They Don't Talk About When They Talk About Love
Mouly Surya

Film ini menurut gw sukses besar menuturkan kisah cinta remaja yang sebenarnya biasa, tapi versi murid sekolah luar biasa, yang hasilnya jadi luar biasa juga. Nggak ada namanya pengasihan, nggak ada namanya melodrama dibuat-buat, yang ada hanya anak-anak remaja penyandang disabilitas yang ditunjukkan se-"normal" mungkin lewat apa yang dimiliki semua manusia, cinta. Cintanya sama, tapi caranya alternatif, hehe. Disampaikan dengan akting dan audio visual memikat dan tetap manis, mengatasi tantangan apakah penonton akan "sabar" dan "paham" dengan apa yang terjadi, dan yang penting, berhasil bikin gw senyam-senyum selama dan setelah nonton. 
Review



3. Pacific Rim
Guillermo del Toro

Pacific Rim adalah "mesias" bagi para penggemar film-film mecha (robot isi orang) dan monster raksasa khas Jepang yang selama ini hanya bisa dinikmati lewat animasi dan spesial efek "tradisional", ya model-model Godzilla dan Power Rangers gitu lah. Dan yang ditunjukkan di film sedikitpun tidak mengecewakan. Lewat kisah yang sederhana tapi diletakkan dalam setting berlapis dan diwarnai dengan karakter-karakter yang ditakar baik, belum lagi tata adegan laganya yang seru mampus dan "ledakan" warna-warni visualnya yang seakan memberi hormat pada asal mula genre ini (kaiju, tokusatsu, dan animasi Jepang). Tidak ada kata lain selain terima kasih kepada Señor del Toro, karena berhasil bikin gw berseru "Ah! Uh! Oh!" meski udah nonton ketiga kali. 
Review


2. Gravity
Alfonso Cuarón

Ini adalah filmnya Alfonso Cuarón, sutradara yang paling gw sembah-sembah, ditambah penggunaan visual effect tercanggih dan dibuat untuk disaksikan dalam format 3D. Benar filmnya penuh dengan efek canggih—sekitar 75-80% film ini terkomposisi dari gabungan live action dan animasi digital, tetapi ketelatenannya dalam menuturkan cerita survival dari seorang karakter yang simpatik begitu mencekam sekaligus tepat menyentuh hati. Bagaikan sebuah simfoni, kesatuan cerita, visual, audio, akting, musik yang tertata indah, begitu memuaskan sekalipun hanya berdurasi 90 menit. Dan adegan-adegan long-take itu masih bangkek aja kalo diinget-inget. 







1. Cloud Atlas
Lana Wachowski & Tom Tykwer & Andy Wachowski

Kalau Les Misérables bikin gw terdiam selama 2,5 jam, proyek independen penuh ambisi, Cloud Atlas, berhasil took my breath away *lebay sih* selama hampir 3 jam, in both viewings! Enam cerita luar biasa dalam enam genre berbeda, dirajut jadi sebuah cinematic experience yang memukau, menegaskan bahwa keenam kisah ini saling berkait, dan kaitannya itulah yang jadi poin utamanya. Or something like that. Terserahlah. Yang penting gw udah dibuat terpaku tanpa jenuh oleh film ini, oleh rupa-rupa setting yang dibangun dengan indah, oleh rupa-rupa akting para aktor yang tampil dalam berbagai rupa, dari penuturannya yang seperti acak tetapi dapat menempatkan momen demi momen dengan brilian. Salah satu pengalaman menonton paling mengesankan tahun ini sampe rela nonton di The Premiere *halah pamer*, Keren. Banget. Bye




Itulah guys, 10 film kesukaan gw tahun 2013, semoga menghibur dan bermanfaat =P. 
Selamat menyongsong tahun 2014 ya!

See also:

Komentar

  1. waah...ada 4 judul yg aku belum nonton.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mas soeby, saya yakin bakal kekejar dalam waktu dekat =D

      Hapus
  2. Yay for Frozen, Les Mis, Pacific Rim, Gravity and CLoud AtLas!
    Eiya, seLamat tahun baru, semoga di tahun 2014 ini makin banyak fiLm bagus yang tayang di bioskop Indonesia ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. 2014 cukup exciting kok walaupun masih berkutat di sekuel2, hehe

      Hapus
    2. BakaL ada apa aja sih di tahun ini? Entah kenapa ga aware sama sekaLi kecuaLi The Raid 2..

      Hapus
    3. Tahun ini banyak, ada Amazing Spider-Man 2, X-Men Days of Future Past, The Lego Movie, Captain America 2, Monuments Men, RoboCop, Noah (nabi, bukan band), Guardians of the Galaxy, Jupiter Ascending (Wachowskis lagi), Dawn of the Planet of the Apes, How to Train Your Dragon 2, film Indonesia-Jepang judulnya Killers, Godzilla, Maleficent (Angelina Jolie jadi penyihir musuhnya Sleeping Beauty), dan....Transformers 4 =P

      Hapus
  3. Setojoohhhh....cuman beberapa bukannya keluaran 2012?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beberapa memang keluaran akhir tahun 2012 di negara asalnya, saya ambil patokan yang tayang reguler di bioskop Indonesia 1 Januari-31 Desember 2013, biar gampang =)

      Hapus

Posting Komentar