[Movie] Monsters University (2013)


Monsters University
(2013 - Walt Disney/Pixar)

Directed by Dan Scanlon
Screenplay by Daniel Gerson, Robert L. Baird, Dan Scanlon
Story by Dan Scanlon, Daniel Gerson, Robert L. Baird
Produced by Kori Rae
Cast: Billy Crystal, John Goodman, Helen Mirren, Steve Buscemi, Nathan Fillion, Peter Sohn, Joel Murray, Sean Hayes, Dave Foley, Charlie Day, Alfred Molina, Tyler Labine, Aubrey Plaza, David Moynihan, John Krasinski


Walaupun sebenarnya nggak suka-suka amat sama Monsters, Inc. yang dirilis tahun 2001 silam, gw tak kuasa untuk nonton prekuelnya, Monsters University ini. Apalagi film-film buatan Pixar nyaris tak pernah mengecewakan. Oke, mungkin Brave tahun lalu tidak ada di deretan terbaik karya mereka, dan mungkin kecenderungan Pixar akhir-akhir ini memberbanyak sekuel/prekuel dirasa menjemukan, tetapi yah, sedikitnya gw bisa mengharapkan dapat hiburan, nggak ada salahnya to. Sedikit penyegaran latar belakang, dulu Monsters, Inc. menceritakan tentang perusahaan yang berisi para monster yang dikerahkan untuk menakut-nakuti anak-anak manusia di malam hari, lalu jeritan anak-anak yang ketakutan itu dijadikan sumber energi untuk menghidupi dunia para monster. Tarik ke belakang lagi, ini adalah pengembangan Pixar tentang "budaya" anak-anak bule sono yang kerap ketakutan sewaktu mau tidur di malam gelap karena merasa di dalam lemari atau di bawah kasur ada monster menakutkan. Mungkin ini agak asing di negeri kita, anak-anak di sini sejak kecil sudah diajari agama, jadi gak mungkin takut begituan *uhuk*. But anyway...

Monsters University mengambil kisah jauh sebelum dua tokoh utama kita, Sully dan Mike bekerja di perusahaan Monsters, Inc., tepatnya di—you guessed it—masa perkuliahan para monster. Yup, monster juga perlu kuliah supaya bisa sukses di dunia kerja, entah sebagai monster "penambang" jeritan anak-anak, pembuat pintu portal, ataupun teknisi tabung energi. Dipertemukan di kampus Monsters University, Mike Wazowski (Billy Crystal) adalah monster bermata satu yang cerdas nan imut yang bekerja keras supaya bisa jadi monster spesialis menakut-nakuti, sedangkan monster biru besar berbulu James P. "Sully" Sullivan (John Goodman) adalah monster "seram alami" karena ayahnya juga salah satu monster yang paling disegani. Suatu ketika perselisihan antara Mike yang begitu ambisius dan Sully yang belagu dan sembrono berbuah fatal hingga dekan intimidatif Hardscrabble (Helen Mirren) mengeluarkan mereka dari "program pengutamaan menakut-nakuti". Tidak terima keadaan, Mike dan Sully (terpaksa) memutuskan untuk bekerja sama demi mengembalikan kehormatan, membuktikan bahwa mereka sanggup jadi monster pembuat takut yang kompeten.

The rest of the story adalah proses mengikat Mike dan Sully menjadi sahabat, dengan perlombaan mirip olimpiade kampus Scare Games sebagai alatnya, yang juga memaksa mereka harus bergabung dengan persaudaraan kost-kostan paling cupu di kampus, Oozma Kappa yang disingkat O.K. saja =D, supaya memenuhi syarat ikut perlombaan. Agak mudah ditebak sih kalau dari sini, jadi kisah zero to hero demi pembuktian diri. Tidak ada yang terlalu mengejutkan atau revolusioner di sini. Namun bukan berarti prosesnya tidak enak dinikmati. Justru sebaliknya, Monsters University mempersentasikan proses itu dengan asyik dan menghibur, tidak pernah ada yang menganggu kenikmatan meskipun sudah tahu akhirannya seperti apa, at least for me.

Dan di sisi lain, menurut gw Monsters University juga berhasil dalam ekspansi dunia para monster yang sudah diperkenalkan dalam Monsters, Inc. sebelumnya. Bahkan sepertinya bagi yang belum nonton atau lupa sama film pertamanya tidak akan kesulitan dalam memahami Monsters University. Dari maksud adanya perusahaan monster, kenapa harus pakai jeritan anak-anak, adanya perusahaan selain Monsters, Inc.—dan juga kampus selain Monsters University, hingga tentu saja lebih banyak aneka ragam monster warna warni yang ditampilkan dengan berbagai sifatnya, yang didesain sedemikian rupa sehingga aneh dan seram tapi nggak terlalu seram untuk dilihat anak-anak. Pokoknya komplet dan merata. Humornya pun masih terasa segar, apalagi dengan aneka ragam karakteristik dan perilaku penghuni kampus yang sedikit banyak dapat merepresentasikan secara karikatural tentang dunia kampus di dunia nyata (khususnya di Amerika sono kali ya, ini sotoy aja sih). Gambaran perbandingan nilai antara kemauan keras dengan bakat alami juga menarik dan mengena, in the end keduanya tidak bisa dipisahkan kalau mau mencapai sukses *motivasi* *kepal tangan*.

Dengan kisah yang asyik, visual yang canggih dan berwarna, tata suara dan musik yang sangat pas (musiknya  ada unsur marching band gitu), serta performa pengisi suaranya yang membuat tokoh-tokohnya semakin lovable, Monsters University sekali lagi membuktikan, paling tidak, kesanggupan Pixar untuk membuat film-film yang menghibur keluarga, dewasa dan (mungkin) anak-anak. Kisah yang mungkin terlalu familiar dan juga perubahan tone yang sedikit bumpy di penghujung mungkin masih menyisakan suatu ketidakrelaan terhadap kenyataan bahwa film ini buatan Pixar yang kerap dielu-elukan sebagai studio animasi terbaik di dunia saat ini. Buat gw sendiri itu nggak masalah. Pixar toh juga isinya manusia. Masih ingat 'kan sama motonya Dorce? Exactly. Gw sudah cukup senang dengan Monsters University. Se-kurang-kreatif-nya dan se-bukan-adikarya-nya, Monsters University masih membuktikan Pixar sanggup bikin tontonan berkualitas, yang hidup, menghibur, enak dipandang, dan lucu dengan cerdasnya. Well, siapa menyangka emak-emak monster yang pinky unyu ternyata menggemari musik kayak gitu *ngakak*.



My score: 7,5/10

Komentar