[Album] The Lumineers - The Lumineers


The Lumineers - The Lumineers
(2012 - Dualtone/Decca/Universal Music Group)
Produced by Ryan Hadlock

Tracklist:
1. Flowers in Your Hair
2. Classy Girls
3. Submarines
4. Dead Sea
5. Ho Hey
6. Slow It Down
7. Stubborn Love
8. Big Parade
9. Charlie Boy
10. Flapper Girl
11. Morning Song


Oke, setelah sekian lama berutang, inilah saatnya gw menggelontorkan ulasan album musik lagi. Berikut yang gw bahas adalah salah satu yang masuk top 10 album tahun 2012 gw kemarin, album berjudul-diri (maksudnya self-titled =p) dari band folk-rock asal Amerika, The Lumineers. Meskipun suka albumnya, tadinya gw nggak menargetkan bisa review album mereka ini karena gw dengerinnya dalam format "anuan", tetapi ternyata, terlepas dari status album ini yang produksi independen dan warna musiknya mungkin "terlalu Amerika", awal tahun 2013 ini distributor Universal Music Indonesia dengan berani dan berbaik hati merilis CD album perdana dari band yang terkenal berkat single keren "Ho Hey" ini. Beda nyaris setahun dari rilis aslinya di Amerika (mending lah, ulasan ini beda 1,5 tahun =P), tapi nggak masalah, gw tetap merasa harus beli, because it's that good.

Single "Ho Hey" yang liriknya rada sedih tapi bikin jungkat-jungkit kecil dan ngajak nyanyi rame-rame itu sebenarnya cukup menggambarkan bagimana isi full album debut The Lumineers ini. Ringkas, padat, tulus, sederhana. The Lumineers mengambil jalur folk-rockgenre yang memang akhir-akhir ini jadi makin keangkat ke ranah mainstream bersamaan dengan kesuksesan Mumford & Sons, menampilkan lagu-lagu yang mengandalkan lirik yang bercerita dan memakai instrumen-instrumen yang sebagian besar akustik—mungkin orang sini bilangnya "musik balada" kali ya. The Lumineers sendiri (aslinya) trio yang terdiri atas Wesley Schultz di vokal dan gitar akustik maupun elektrik, Jeremiah Fraites pada alat ritmis dan bantuin vokal, dan Neyla Pekarek pada selo (maksudnya cello, bukan ubi *bahasa Bali*) dan bantuin vokal, lalu sejak rilis album ini di tahun 2012 mereka merekrut additional players mereka Stelth Ulvang (piano, gitar, akordion dll) dan Ben Wahamaki (bas) menjadi anggota reguler. Jadi, dari macam instrumen yang dimainkan udah kebayang dong "bunyi" The Lumineers ini kayak gimana (ya kalo enggak bisa langsung skip ke bagian previews di bawah, hehe).

Lima track pertama album ini mungkin bagian yang paling legit karena begitu mudahnya untuk diakrabi akibat melodinya yang cukup catchy. Dibuka dengan track singkat (1 menit 50 detik) nan ceria "Flowers in Your Hair", lalu lebih menghentak lagi dengan "Classy Girls", "Submarines" mengandalkan piano dan drum, dilanjutkan dengan ballad galau "Dead Sea" yang menjadi track favorit gw di album ini setelah "Ho Hey" yang ditampilkan sesudahnya (lagu terfavorit gw tahun 2012, no further explanation needed =)). Selanjutnya mungkin tidak serenyah paruh awalnya tadi, namun selalu berhasil merebut perhatian karena tiap lagunya yang berkarakter. "Slow It Down" adalah lagu paling...emm...slow di album ini, hanya dengan vokal Wesley dan dentingan gitar elektrik namun sudah menimbulkan efek emosional maksimal. Lalu ada single kedua mereka, "Stubborn Love" yang berlirik anthemic dalam balutan musik menyegarkan, kemudian "Big Parade" yang traditionally asyik dan liriknya ramai dengan cerita, "Charlie Boy" yang terkesan meditatif dengan mengandalkan dentingan mandolin dan selo, "Flapper Girl" yang kalem-kalem playful, dan diakhiri track paling nge-(slow)rock "Morning Song". Terbukti, meski sederhana, The Lumineers tetap menghadirkan dinamika yang cukup untuk menghindarkan album ini dari kesan kedengaran "gitu-gitu aja", susunan track-nya pun dibuat tanpa cela, asyik dengerinnya.

Setiap lagu yang digulirkan dalam album ini memang tiada terdengar hingar bingar, sebaliknya justru begitu laid-back dan minimalis. Namun demikian, The Lumineers tetap memunculkan kekayaan lewat variasi permainan instrumen harmonis dan ber-"nyawa" mengiringi lantunan nada-nadanya yang sebenarnya ringan saja, sehingga membuatnya tetap berenergi. Silakan mau dibilang lebai, tapi mendengarkan album ini gw merasakan keintiman, setiap lagu memunculkan kesan organik, passionate, tanpa terdengar terlalu diatur, tetapi juga nggak asik-sendiri-nggak-ngajak-ngajak atau terlalu aneh. Gw seperti berada di satu ruangan dengan anak-anak The Lumineers *berasa akrab* yang lagi nge-jam, di mana gw boleh ikutan "main", ikut nyanyi atau memukul-mukul sesuatu mengikuti irama lagu apa pun yang merek mainkan. Tambahkan dengan pembawaan vokal rada parau Wesley yang effortless dan dari hati, gw memang nggak langsung mengerti apa yang diceritakan (maklum listening skill agak kurang ^_^;), tetapi gw tetap bisa terkoneksi dengan lagu-lagunya. Koneksi yang terasa cepat dan dekat itulah yang membuat album ini, dan The Lumineers sendiri, jadi keren. The magic of music.



My Score: 8/10

The Lumineers

Previews



"Ho Hey"



"Stubborn Love"



"Flowers in Your Hair"



"Dead Sea" (audio)


Komentar