Nonton di Gading XXI IMAX (3D): Star Trek Into Darkness

Yuhu, perasaan baru kemarin deh, sekarang kita udah bahas lagi yang namanya teater IMAX. Abisnya, IMAX dan konconya si grup 21/XXI telah membuka lagi teater IMAX komersial baru di Jakarta. Dari Gandaria City Mall di Jakarta Selatan kita menuju Utara agak ke Timur, ke salah satu kompleks perbelanjaan terbesar dan paling disayangi penduduk Jakarta, Mal Kelapa Gading, tepatnya di atap gedung Mal Kelapa Gading 2...tapi masuknya musti dari Gading XXI jadi itungannya masuk Mal Kelapa Gading 3 *ribet* *mal aja bersekuel*.

Puji Tuhan semesta alam, selain karena berada di mal yang bisa dibilang terfavorit gw (karena toko/resto kesenangan gw hampir semua ada di situ, dan kalo ke sana nggak ada peer-pressure harus berpakaian indah kayak di mal-mal horangkayah daerah Pusat/Selatan =p), letak teater IMAX baru ini lebih dekat dan lebih nggak ngerepotin dari rumah gw di Bekasi dibandingkan kakaknya di Gandaria City. Itu mah subjektif ya. Tapi ternyata, dalam berbagai segi, harus diakui bahwa Gading IMAX adalah teater IMAX sejauh ini paling mendekati ideal yang pernah ada di Indonesia.

Gading IMAX baru dibuka tangga 25 April 2013 lalu, bertepatan dengan rilisnya film Iron Man 3 yang juga tersedia dalam format IMAX 3D. Sama seperti pembukaan Gandaria IMAX tahun lalu, gw 'kan agak-agak anti-mainstream gitu ya *ditabok*, jadi nggak langsung coba nonton itu di Gading IMAX. Mengingat harga tiketnya sekitar dua kali harga tiket bioskop reguler dan gw nggak segitu nge-fan-nya sama Iron Man, gw harus selektiflah sama film-film yang gw mau tonton di IMAX. Untungnya, salah satu film yang gw nantikan tahun ini, Star Trek Into Darkness diputar juga dalam format IMAX 3D, dan lebih untung lagi, filmnya bisa ditonton pada pemutaran midnight tanggal 11 Mei 2013, 4 hari sebelum peredaran resminya tanggal 15 Mei. Aseekkk, langsung coba ah bioskop barunya....


Bersama 3 orang teman di larut malam gw pun mulai menjajal si teater baru ini. Tanpa ragu harus dikatakan, Gading IMAX lebih oke daripada Gandaria IMAX. Well, standar layar persegi melengkung dan tata bangku ala stadion (bisa lihat jelas dari posisi mana pun) jelas sudah dipenuhi, tapi ada lagi keunggulan yang lain. Pertama dari jumlah kursinya yang mencapai 539. Angka 500-an adalah jumlah yang sangat besar untuk ukuran bioskop komersial, jadi kemungkinan nggak kebagian tiket bisa diperkecil. Kedua, dan yang terpenting, ukuran layarnya yang quite significantly lebih besar dari Gandaria City IMAX, yakni (diklaim) 24x14 meter (3 meter lebih panjang dan 4 meter lebih tinggi). Ngeliatnya juga jadinya lebih enak dan lebih puas sentosa. 

Secara angka mungkin masih tidak sebesar Teater IMAX Keong Emas, TMII yang layarnya berukuran 28,28 x 21,38 meter (ukuran yang tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai layar bioskop terbesar di Indonesia) dan bisa muat sampe 956 orang, tetapi tentu saja IMAX versi XXI unggul di kenyamanan bangku dan tata suara yang lebih bertanggung jawab, dan bisa 3D. Itu sebabnya gw bilang Gading IMAX itu paling mendekati ideal, ia punya kenyamanan khas XXI, juga punya IMAX sensation yang lebih mufakat dari segi suara, gambar, dan ukuran layarnya. I still wish it was bigger, tetapi gw sudah cukup puas dengan ukuran layar di Gading IMAX ini ketimbang di Gandaria IMAX yang jomplang banget nget sama Keong Emas. Kalau 21/XXI mau bikin teater IMAX lagi, seiogianyalah minimal seperti yang di Gading ini *maunya*.

Gambaran perbandingan ukuran layar IMAX
yang ada di Indonesia sampai tahun 2013

Nah, bagaikan sebuah permainan takdir, film pertama yang gw tonton di Gading IMAX adalah Star Trek Into Darkness, sekuel dari Star Trek yang merupakan film fiksi pertama dalam format IMAX yang gw tonton (dua kali) di Teater IMAX Keong Emas tahun 2009 lalu. Tak cuma film biasa yang di-blow-up sesuai presentasi IMAX beresolusi tinggi, Star Trek Into Darkness ternyata juga dari sononya syuting menggunakan kamera khusus IMAX untuk beberapa adegannya, terutama yang setting-nya di luar ruangan. Konon sih ada total 30-an menit dari 130-an menit durasinya. Sama seperti The Dark Knight Rises versi IMAX, tampilan gambar film ini pun bergantian antara yang widescreen biasa (layar nggak penuh), dengan gambar-gambar IMAX yang memenuhi seluruh layar besarnya. And I got to tell you, gambar-gambar IMAX-nya memang cakep dan jernih, adegan pun jadi terasa lebih nampol dan seru. Banget.

Tetapi bedanya dengan The Dark Knight Rises IMAX, Star Trek Into Darkness versi ini dipresentasikan dalam IMAX 3D. 3D-nya di sini hasil konversi dari gambar 2 dimensi, jadi saat syuting sebenarnya tidak dimaksudkan jadi 3D (beda dengan Prometheus yang disyut pake kamera 3D), sehingga menurut pengamatan gw, efek 3D-nya nggak ngaruh-ngaruh amat, cuma beberapa kali aja yang berasa. Tetapi mengingat adegan-adegan khusus format IMAX-nya saat ini hanya bisa dinikmati memakai kacamata 3D, jadi ya udahlah, tetep oke kok, setimpal sama harga yang dibayar dan usaha penonton untuk dapat menontonnya. Intinya sih, gw lebih merasa wow sama gambar-gambar skala besar khas IMAX-nya ketimbang efek 3D-nya. Lagian, Star Trek Into Darkness sendiri adalah salah satu film yang saking okenya, 3D atau enggaknya udah nggak ngaruh sama kenikmatan menonton, hehe (review-nya di sini).

Poster Star Trek Into Darkness
versi IMAX 3D
Keterangan paling bawah itu
penting!

Kesimpulannya, Gading XXI IMAX ini adalah pengalaman sinema yang musti dicoba oleh para pecinta film. Sejauh ini dari segi harga masih sama dengan Gandaria IMAX, tetapi menurut gw sih lebih worth it...yah kecuali kalau Anda memang berdomisili di bagian Selatan atau Barat Daya Jakarta, cukup ngerepotin sih kalo itu. Setelah di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, katanya juga grup 21/XXI masih akan membuka teater IMAX di beberapa tempat lagi, baik di luar Jakarta maupun di setiap kota administratif DKI Jakarta, kalo gak salah sih total mau bikin 8 lagi. Nah saran aja nih buat IMAX dan 21/XXI: 'kan Jakarta Timur udah ada Keong Emas tuh, gimana kalo bikin di Bekasi aja? *maunya*.


Gading XXI IMAX
Mal Kelapa Gading 3 lt. 3, Jl. Bulevar Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Harga tiket per orang:
Rp 60.000,- (Senin-Kamis)
Rp 75.000,- (Jumat, hari sebelum tanggal merah)
Rp 100.000,- (Sabtu, Minggu, hari tanggal merah)
Parkir Mobil: Rp 3.000,- per jam
Informasi lengkap http://www.21cineplex.com/imax

Komentar

  1. Bekasi!! Dgn ukuran sama spti Golden Snail!! Hahaha *ngarep*

    Bener kan brarti bukan cuma gw doang yg ngerasa (terlepas dari ukurannya yg lbh besar) IMAX Gading juga lebih oke kualitasnya dibanding Gancit.

    Seandainya ada versi non3D. Kacamatanya lumayan ganggu sik, pun gampang banget kotor.

    But anyway, puas lah bayar sgitu kmrn!

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh iya, kacamatanya kurang cihuy ya kemaren. punya gw gagang kirinya lebih melengkung daripada yg kanan, jadi nggak enak dan bikin nyeri di sekitar kuping. kayaknya ada penonton sebelumnya yg ngrusak deh *nyalahin orang*

      Dan yah...siapa tahu kan setelah Gading, XXI dan Summarecon pingin bikin attraction baru di Bekasi *ngarep banget*

      Hapus
    2. terus beneran...haha

      Hapus
    3. hai,, aku mau tanya dong,, IMAX 2D itu pakai kacamata juga gak sih? Harusnya engga kan ya. Mau coba tapi kalau pakai kacamata kayanya aku gak mau, karena aku pakai kacamata minus

      Hapus
    4. Kacamata imax gede kok, kacamata minusnya ditimpa aja bisa. Aku juga minus dan sering nonton imax 3d

      Hapus
  2. Parkir Mobil di Gading sejam-nya 3.000? Waahhhh lebih murah 1,000 dibanding mal-mal Pusat/Selatan. hahahha #salahfokus

    Lebih oke dari Gandaria Imax ya, moga-moga someday bisa nyoba tapi sebetulnya bukan semacam anak utara sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. "lebih oke" juga masih relatif sih sebenarnya. cuma kalo gw merasa namanya IMAX itu harus "max", jadi semakin gede semakin bagus =). Monggo dicoba sekali-sekali =)

      Hapus
  3. Ada saran untuk best seats di IMAX Gading?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan paling bawah =D. Nggak deing.
      Perihal ini saya kurang paham sih, sepengetahuan saya, tempat duduk IMAX dirancang agar dari sudut manapun akan terasa enak nontonnya, mau di tengah atau di pinggir nggak terlalu jauh bedanya. Jadi, mana aja boleh =)

      Hapus
    2. Boleh tau pas midnight kemarin duduk di seat berapa ya? Cuma buat pertimbangan aja sih =D

      Hapus
    3. hii, kepo =P
      kemarin di H21, lumayan tengah soalnya beli tiketnya siang-siang. Tapi sampe di Q-S pun kayaknya masih cihuy *ini agak sotoy* =)

      Hapus
  4. Tanyain dong mas sama xxi nya, kpan nih IMAX di pontianak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, coba tanya langsung aja ke pihak XXI, kan di website-nya dia ada alamatnya tuh =)

      Hapus
  5. imax nya di dalam xxi gading nya kan ? gak beda tempat ? loket nya juga sama ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar. Loketnya ada terpisah di dalam deket tempat jual makan-minum
      Pokoknya kalo masuk dari pintu depan XXI luruuuus aja sampe ketemu =)

      Hapus
  6. Bang, request perbandingan imax summarecon dong (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh dari rumah saya, hahaha.

      Tapi dulu sempat coba satu kali, dan (untungnya) penilaian saya sama Summarecon Serpong IMAX hampir sama kayak Gandaria IMAX, spesifikasinya juga hampir identik (beda dikit-dikit baik kapasitas maupun ukuran layarnya), jadi kayaknya kalau bikin postingan baru lagi agak too much *alesan* *padahal males aja >.<*

      Anyway, begitulah kira-kira soal Serpong IMAX, semoga membantu ya =)

      Hapus
    2. Oke deh gaan, jadi soo far masih gedean IMAX kelapa gading ya? :D

      Hapus
  7. Dan akhirnya d bekasi muncul lah imax 😂😂.. cling

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, sudah mau 2 tahun lho =) http://ajirenji.blogspot.co.id/2015/05/my-impression-of-summarecon-mal-bekasi.html

      Hapus
  8. Setelah membaca review imax diatas saya jadi tertarik ingin mencoba :D

    BalasHapus

Posting Komentar