My Top 25 Albums of the 2000's

Melanjutkan rangkaian senarai terbaik dekade 2000-an setelah lagu-lagu (Jepang, Indonesia dan Internasional) kali ini akan gw sampaikan 25 album paling berkesan yang dirilis mulai tahun 2000 sampai 2009. Gw akan menyusunnya seperti senarai tahunan gw, bahwa untuk kategori album semuanya gw campur2 dari negara2 mana saja, jenis musik apa saja (termasuk soundtrack), full atau mini-album juga nggak masalah, formatnya pun bebas (makanya jangan heran kalo ada keterangan gambar yg tidak berbentuk kaset atau CD *ehem). But hold on, perlu diperingatkan sekali lagi bahwa album2 yang nanti anda lihat adalah berdasarkan penilaian pribadi, dan lebih penting lagi adalah ini berdasarkan yang udah pernah gw denger aja, secarra gitu yaw gw bukan wartawan majalah Rolling Stone atau sejenisnya yang sudah mendengarkan ribuan album dari seluruh dunia sehingga bisa punya kredibilitas dan referensi yang sangat kaya, sedangkan gw yah dengernya itu2 aja ^_^;.

Syarat2 agar bisa masuk senarai ini sederhana saja. Sebagai konsumen, bagi gw album yang bagus adalah yang lagunya enak2 semua (ya kan?). Kalaupun gak semua, yah sebagian besar enak2lah *kompromi*. Kalau sudah enak2 semua lagunya, tahap berikutnya yg gw perhatikan adalah “presentasi” dari lagu2nya dalam album: seberapa keren, rapi, atau uniknya bunyi2an musiknya, serta urutan lagunya apakah bikin jenuh atau nggak kalau didengarkan secara utuh (gw emang jarang memperhatikan lirik, hehe). Simpel tho? Dengan syarat2 ini, nggak dipungkiri akan ada bias penilaian untuk album2 dari artis yang gw emang gemari, tapi yah mau bagaimana lagi, yang “top” dan “berkesan” itu pasti yang gw suka dong. Tapi demi sedikit objektivitas, akhirnya gw memutuskan untuk hanya boleh memasukkan satu album dari satu artis, jadi kalau artis bersangkutan rilisannya lebih dari satu gw pilih 1 yang terbaik menurut gw. Ditambah lagi, gw akan meng-exclude album2 kompilasi ataupun sejenis greatest hits, pokoknya harus album “original”, yaitu lagu2nya memang direkam untuk menjadi bagian dalam album tersebut (rekam ulang sih masih boleh =)).

Dan baiklah, kita mulai My Top 25 Albums of the 2000’s, menurut preferensi, dalam urutan mundur =).




25. RAN for your life (2007) – RAN
Muda dan enerjik, disalurkan lewat kemasan musik yang tidak pasaran (pop, R&B, jazz) namun mudah diterima telinga siapa saja.


24. Let Go (2002) – Avril Lavigne
Salah satu panutan anak2 muda di awal dekade 2000-an, alasan terbesarnya adalah karena album ini memang keren, pop-rock tapi manis dari anak artis berusia 18 tahun pada waktu itu


23. We Sing. We Dance. We Steal Things (2008) – Jason Mraz
Antara pop, folk, dan jazz mengiringi “omelan” empuk dari vokalnya membuat album ini begitu mudah dan enak dinikmati, eh ternyata liriknya bagus2.


22. musiQ (2004) – ORANGE RANGE
Ini album gado-gado dalam arti sebenarnya. Dari hip-hop, rap, rock, dance, techno, sampe musik tradisional Jepang (terutama provinsi Okinawa) juga “diseret” untuk masuk dalam album pop yg lagu2nya punya hook yang lucu2 ini.

21. Nowhere To Go (2009) – Endah N Rhesa
Album yang menampar bolak balik industri musik lokal. Lantunan pop-folk-blues-jazz akustik yang manis, direkam mandiri tapi musiknya jauh lebih berkualitas dari yang ada di pasaran, like, by mile.


20. Home (2006) – Angela Aki
Keunikan tak hanya dari tampilan berkacamata dan pakaian sederhana, namun Angela dan pianonya berhasil mengawinkan musik pop kalem penuh penjiwaan gaya Amerika dalam lirik berbahasa Jepang yang inspiratif dan tak jarang mengharukan, plus aransemen yang sangat tepat di tiap lagunya.


19. Keseimbangan (2003 )– Ari Lasso
Bunyinya sih pop-rock saja, tetapi Ari Lasso memang punya faktor x yang membuat pendengarnya menjadi terhanyut, termasuk di semua lagu cinta yang tidak picisan di album ini. Perlu diingat bahwa setidaknya separuh lagu2 album ini jadi hit radio.


18. TRUE SONG (2002) – Do As Infinity
Nah ini, jaman gw labil dulu *kayak skarang udah nggak aja*, gw sukaaaa banget sama Do As Infinity. Tapi ketika gw meninjau kembali album2 mereka, sebenarnya semua berkualitas setara, nggak ada yang benar2 istimewa, yg bener2 jelek pun nggak ada. Namun rasanya gw perlu memasukkan album keempat mereka, TRUE SONG ini kedalam senarai ini, karena inilah album mereka yg pertama gw beli, lewat album ini gw mengenal mereka lebih jauh. Tapi selain nilai memori, rasanya album ini yang paling enerjik dan paling “nge-rock” dari karya2 mereka lainnya, selain tetap memasukkan variasi yang ciamik, dan lebih banyak lagu2 non-single yang memorable bagi gw.


17. Mata Hati Telinga (2009) – MALIQ & D’ESSENTIALS
Membuat mini album mungkin keputusan yg tepat bagi band ini. Rilisan2 sebelumnya yang berbentuk full album (dan dirlis ulang dalam bentuk re-package berjuta kali, nyebelin) masih kerasa unsur “filler” (buat menuh2in quota track album aja). Mata Hati Telinga memuat enam lagu yang semuanya distinctive, semuanya penting, semuanya enak, semuanya keren tanpa kecuali. Porsi pas rasa mantap. Karya terbaik Maliq so far.


16. SUPERMARKET FANTASY (2008) – Mr. Children
Gara-gara album ini gw yang tadinya nggak terlalu suka Mr. Children jadi mengerti kenapa mereka begitu dicintai dan dihormati di ranah J-Pop sana. Mereka membalut lirik2 tingkat tinggi mereka dengan musik pop-rock yang elegan dan komplet namun masih terdengar humble dan colorful seperti covernya.


15. コントラスト(2007) – 秦 基博  contrast – Hata Motohiro
What can I say, lewat album inilah Hata Motohiro jadi salah satu artis Jepang terfavorit gw, bahkan gw masih sering puter album ini sampe sekarang. Musiknya pop dengan sedikit pengaruh folk, tidak terlalu agresif dan mulus sekali merasuk ke kuping gw. Tapi yang paling menawan adalah album ini berhasil mengeksibisi vokal exceptional Hata dengan maksimal.


14. Moulin Rouge! (Music From The Motion Picture) (2001) – Various Artists
Hanya dengan mendengar album ini saja sudah terbayang bagaimana filmnya yang begitu variatif dalam pemilihan dan tata musiknya. Setelah menonton filmnya, gw malah makin respek bahwa album ini tidak sekedar menyajikan “apa yang ada di film” direkam dalam versi panjang, tetapi mengesktrak bagian2 terbaik dan memperlakukan tiap track agar bisa berdiri sendiri layaknya album non-soundtrack, sampai bisa didengarkan tanpa harus dikaitkan dengan filmnya, malah cenderung sebagai “alternate version” dari filmnya. Amazing.


13. Songs About Jane (2005) – Maroon 5
Percampuran funk dan pop-rock adalah langkah tepat yang diambil Maroon 5 di album perdananya ini agar membuatya mudah dikenali, bahkan menjadi salah satu band yang terpopuler di era 2000-an. Awalnya minjem kaset punya teman, gw akhirnya melek bahwa Maroon 5 ini asik dan albumnya ini juga asik, meskipun kebanyakan isinya marah2. Sederhana dan catchy dengan permainan sound yang “nakal” tapi jatuhnya enak.


12. Love.Angel.Music.Baby (2004) – Gwen Stefani
Sebelum mendengar album solo perdana Gwen Stefani ini, gw gak yakin kalau gw bisa menikmati bunyi2an dance/techno/urban atau apalah istilahnya. Album ini mengeluarkan sound yang unik di setiap tracknya, tetapi gw masih bisa menikmatinya akibat lagu2nya yang terbilang sangat catchy dan berbeda satu track dengan yang lain. What a fine record.


11. About A Boy (Original Soundtrack) (2003) – Badly Drawn Boy
Coba dengarkan album ini tanpa tahu menahu tentang latar belakangnya atau sekadar tutup mata dari covernya, ini seperti sebuah album solo dari artis asal UK Badly Drawn Boy, album yang sangat baik dan ditata rapih dengan melodi, lirik, dan instrumen yang sederhana (tanpa mesin) tetapi memberi kesejukan ala Brit-pop lewat lagu2nya yang enak tanpa kecuali. Terlepas dari ini adalah album soundtrack dan lagu2nya memang berkaitan dengan filmnya, ternyata album About A Boy ini juga bisa berdiri sendiri, tanpa paksaan, dan sangat2 enjoyable. Soundtrack yang bagus sekaligus album yang bagus.


Dan inilah sepuluh besarnya:



10. Shipbuilding (2003) – 冨田ラボ   Tomita Lab
Sebagaimana gw sering singgung di blog ini, gw menggemari karya2 produser/arranger Keiichi Tomita, dan gw cukup excited ketika baru mengetahui Tomita punya proyek solo bernama Tomita Lab, dimana ia sebagai penulis lagu dan tentu saja “membereskan” musiknya, berkolaborasi dengan berbagai artis sebagai vokal dan atau penulis lirik. Tapi sayang, Tomita Lab yang berjenis modern jazz (ada yah?) ini sulit dicari bajakannya materinya, apalagi album perdana Tomita Lab yang ini...puji Tuhan gw punya kesempatan untuk pergi ke Jepang beberapa waktu silam, sehingga gw bisa nyari album ini di sana, untung ketemu. Tidak terlalu mengejutkan, album ini keren, dan Shipbuilding menjadi album Tomita Lab terfavorit gw, serta lancar jaya masuk sepuluh besar senarai ini. Ramuan berbagai instrumen yang tampak nggak beraturan tetapi anehnya terdengar menyatu dan mudah dinikmati terekspos dengan maksimal di album ini, dari yang groovy, santai, sampai yang “kenceng” pun berjejer manis dan rapih. Ini baru musik!

Representative cut: “Kaori to Kage feat. Kirinji”




9. Bintang Lima (2000) – Dewa
Selepas vokalis aslinya, Ari Lasso “dipecat”, rupanya Dewa 19 tertantang untuk membuktikan bahwa eksistensi sebuah band tidak selamanya tergantung sama vokalisnya. Dengan vokalis baru (Once a.k.a. Elfonda), modifikasi nama baru (19 nya dilepas...untuk kemudian dipasang lagi *dasarlabil*), drummer baru juga (ini sih tradisi Dewa gonta-ganti drummer, tapi drummer yg kali ini agak “menaikkan rating” di kalangan kaum hawa, hahaha), Bintang Lima adalah pembuktian yang keras dan tegas. Dewa tampil lebih dramatis dan megah (penggunaan elemen digital dan string section lebih sering), diaransemen dengan teliti, dan untungnya sama sekali tidak gagal, malah membawa penyegaran dan juga mengukuhkan bandnya Dhani Ahmad ini sebagai salah satu band paling “mencengkeram” di Nusantara. Boleh jadi 90% lagu2 di album ini mudah dikenali—ketika udah lama banget denger terus denger lagi, pasti langsung terangsang ikut menyanyikan satu demi satu lagu2nya. Sebuah karya yang mungkin tidak sebaik karya2 Dewa 19 tahun 1990-an, tapi mungkin album Dewa-tanpa-Ari-Lasso terbaik, yang belum bisa terulang kembali.

Representative cut: “Risalah Hati”




8. Superfly (2008) – Superfly
Sebuah album debut yang almost flawless. Dengan tepat album ini memperdengarkan identitas Superfly, tidak hanya suara vokal Ochi Shiho yang dahsyat (tadinya ini band 2 orang, tapi skarang jadi band 1 orang, model Simply Red gitu deh), tetapi alunan musik yang digelontorkan pun asik luar biasa. Terinspirasi dari era 60-70-an, Superfly memainkan mulai dari rock n roll sampai soul yang menghiasi lagu2nya yang pop dan catchy. Jadi kadang2 lagu2nya (bukan performanya ya) terdengar seperti lagunya The Beatles, The Rolling Stones, Fleetwood Mac, hingga The Carpenters dan Aretha Franklin. Yah kalo sebut nama2 itu mungkin agak timpang sih ya ^_^;, tetapi yang pasti dan penting, lagu demi lagu album ini tidak ada yang jelek sama sekali. Kuno Vintage tetapi dengan semangat modern, pergatian iramanya pun ditata dengan tidak membosanan, mulai dari bikin jingkrak2, geleng2, sampe diam di tempat (untuk lagu balladnya, hehe).

Representative cut: “Manifesto”




7. Laundry Service (2001) – Shakira
Ada yang bilang keunikan Shakira ada di tampilan visual yang senantiasa eksotis dan “mengundang”. Well, nggak salah sih, namun jangan lupa juga bahwa yang membuat artis asal Colombia blasteran Lebanon ini tetap bertahan justru karena musikalitasnya. Lewat album berbahasa Inggris perdananya ini, Shakira tetap bisa menunjukkan kualitasnya itu, baik dari musiknya yang memblender rock, pop, latin dan etnik Arabia, maupun, dan terutama, liriknya yang cerdas agak straightforward dan “iseng”. Siapa yang tidak terkejut kalau ada artis cewek menyinggung “breast” dalam lagunya (2 lagu pula), atau bilang “find a reason to shave my legs” sebagai ungkapan cinta ^o^. Ini bukti, bahwa Shakira adalah artis yang total, nggak cuma “tumpah” di panggung, namun juga nggak setengah2 dalam karya musiknya (kenapa istilahnya harus “tumpah” ya *bingung sendiri*).

Representative cut: “Objection (Tango)”




6. 風味堂2 – 風味堂 (2006)   FUMIDO 2 – FUMIDO
Jodoh adalah ketika satu artis yang kita nggak tahu menahu tapi iseng dengerin albumnya ternyata albumnya bagus banget. FUMIDO ini salah satunya. Awalnya sih nggak sengaja, tadinya cuman mau donlod satu lagu “Aishiteru”, tapi gw coba ambil satu album, ebuset, keren banget album kedua—sesuai judulnya—FUMIDO ini. Mulai dari track pertama hingga terakhir, permainan piano-bass-drum trio ini begitu memukau gw dengan usungan musik pop-jazz-rock-R&B-bahkan sedikit rap mereka. Eh, seriously? Iya, dengan instrumen yang tampak terlalu sederhana itu, FUMIDO nyatanya berhasil membuat musik mereka kaya, berkelas dan asik sekaligus.





Representative cut: “Shall we dance?”




5. Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) – Sheila On 7
Ya iyalah, band no 1 di Indonesia pada masanya gitu loh! Hehehe. Sheila On 7 jelas perlu gw taruh di senarai ini, secara gw bertumbuh dengan lagu2nya, dan jaman2 nge-band SMP pun pasti nyanyiin lagu mereka. Ini adalah album kedua mereka dan menurut gw sampe sekarang adalah album terbaik mereka. SO7 ini mengusung musik yang sekarang terlalu marak, yaitu pop sederhana dengan alat band, bahkan bisa jadi mereka biangnya musik model2 begini. Namun mendengarkan album ini kembali, bagi gw mereka tidak cemen, malah liriknya masih lebih “niat” dengan ugkapan2 yang terbilang orisinil—itulah bedanya mereka dengan band2 pengekor sejenis. Gw menyukai semua lagu di album ini, ada intensitas tersendiri di masing2 track (yang jumlahnya agak “melanggar” konvensi aneh bahwa album Indonesia nggak boleh lebih dari 10 track =.=’), dan yang penting, nggak membosankan dengan variasi irama dan aransemen yang berbobot meng-touch-up lagu2nya pop yang sederhana, they worked really really well.

Representative cut: “Tunggu Aku di Jakarta”




4. Twentysomething (2004)– Jamie Cullum
Jika misi Jamie Cullum adalah membuat orang yang nggak tertarik sama jazz jadi suka jazz, maka gw adalah contoh suksesnya =D. Gw beli album ini awalnya cuma cari cover version “Frontin’”, “High and Dry” ama “Everlasting Love” (bonus track di versi special edition) yg sering gw denger di radio dan memang keren abeiis, eh ternyata pada isi albumnya sangat keren dan mudah dinikmati, benar2 mempertunjukkan apa yang katanya Cullum ingin sampaikan bahwa jazz itu nggak kalah seru sama rock, terutama dari cara bernyanyinya yang nggak pretensius. Separuhnya lagu2 cover version—baik standards jazz (misalnya karya Cole Porter) maupun lagu rock “Wind Cries Mary” =)—dan separuhnya lagi lagu2 original disusun dengan apik membuat gw rela terlena dengan lantunan musiknya yang sophisticated sekaligus enjoyable. Mungkin bukan album jazz terbaik di luar sana (karena gw memang tidak menekuni jazz) tapi yg pasti album ini menjadi salah satu album terbaik yang pernah gw dengar dalam dekade terakhir—yaiyalah, di nomer 4 gitu loh =P.

Representative cut: “Twentysomething”




3. 教育(2004) – 東京事変  Kyoiku – Tokyo Incidents (Tokyo Jihen)
Sepintas lalu musik dari Tokyo Incidents seperti unlistenable saking sinting dan “kacau”nya permainan musiknya, dan vokalnya yang mengerang luar biasa. Namun makin sering didengar, makin tersingkaplah musikalitas yang luar biasa dari band 5 personel yang musiknya masih belum bisa gw tentukan antara jazz-rock atau rock-jazz ini. Meski bukan album mereka pertama yang gw denger (gw baru suka pada album ke-3), harus gw akui bahwa album perdana mereka inilah (ketika pianis dan gitarisnya masih yang lama) yang paling solid, paling “kacau”, paling garang, dan paling enjoyable. Seakan diperhitungkan masak2, 12 track yang ada mengalir mulus, singkat, padat, dan menggelitik kuping dalam artian positif. Aneh sih, tetapi semakin didengar semakin respek saya pada mereka ini.


Representative cut: “Sounan”




2. 君繋ファイブエム Kimi Tsunagi Five M  (2003) – ASIAN KUNG-FU GENERATION
Well, waddya expect ^_^. Sebagai penggemar ASIAN KUNG-FU GENERATION gw perlu dan kudu memasukan album mereka, dan hati gw udah mantap menetapkan bahwa full-album perdana AKG inilah yang paling maknyuss dan pantas ada di bagian atas senarai ini. Saat2 inilah sound AKG terbilang masih “setengah matang” dan lebih kasar tanpa beban namun entah kenapa justru itulah yang membuat album milik band alternative-rock atau power-pop (boleh pilih salah satu) ini terdengar begitu keren dan klasik bahkan ketika sudah berulang kali diputar. Di satu sisi terdengar seperti “anak band bikin album” pada umumnya yang dominan distorsinya, di sisi lain lagu2nya punya ciri masing2 dan enak2 semua cing, sumpah dah, bikin angguk2 pastinya. Tidak banyak single yang termuat di album ini, tetapi banyak lagu2 yang kemudian jadi favorit bagi para penggemar dan masih sering mereka mainkan saat konser. Masterpiece.

Representative cut: “Sono Wake wo”








1. [HYBRID THEORY] – Linkin Park
Somehow...ya, somehow. Entah sudah berapa puluh kali gw puter album ini semasa SMA, dan setiap kali didenger ulang pun kekerenan album ini tidak terkikis sedikit pun. Tadinya gw nggak terlalu ngeh sama Linkin Park, gw yg tidak mengklaim diri penggemar musik rock (suka cuma beberapa lagu) mengira mereka hanya band yang ikut tren campur sari rap-rock yang ngehit banget jaman itu, cuman lebih dandan aja. Gw mulai suka agak terlambat daripada teman2 seangkatan, dan itu pun gw awali dari album kedua mereka (Meteora). Ketertarikan gw berubah jadi kegemaran ketika gw mulai menyendengkan telinga pada album debut mereka ini yang, whoa, like an almost perfect definition of coolness. [HYBRID THEORY] adalah album yang singkat, padat dan lagu2nya dibuat sambung menyambung seakan tak terputus namun tetap recognizable satu demi satu. Linkin Park membuat statement lewat sound yg terdengar kompleks melalui fusi distorsi modern rock, beat hip-hop, elemen digital lewat turntable, dan lirik2 insecure (kalo bahasa sekarang: galau) namun steril dari kata2 kotor, mereka membawa musik modern rock lebih mainsteram-friendly. Bagi gw nggak ada lagu yang mubazir mulai dari intro beat di lagu pertama (“Papercut”) sampai di bunyi digital di outro lagu terakhir (“Pushing Me Away”), semuanya bagus, semuanya enak, semuanya keren, and I absolutely think this is THE top album of the 2000’s.
NB: obviously, gw nonton konser Linkin Park mereka di Jakarta tahun 2004, dan itu adalah pertama dan satu2nya (so far) konser rock yang pernah saya datangi =).

Representative cut: “Papercut”




And there you go =)

Komentar

  1. wahhh ada Twentysomething (2004)– Jamie Cullum, that's my special favorite ... dari sekian albumnya yg paling berkesan ini memang..wah mas suka jg ama gwen stefani

    BalasHapus
  2. Top album versiku mungkin "Parachutes"-nya Coldplay :D

    BalasHapus
  3. @andyputera suka gwen stefani album itu aja, yg selanjutnya kayak terlalu aneh, hehe

    @movfreak nice choice *padahal blum pernah denger, hehehe*

    BalasHapus
  4. Kalau tak salah, sepanjang tahun 2000-2009 PadI merilis empat album (diluar Lain Dunia yang dirilis tahun 1999) -- tidak ada satupun yang masuk nominasi ya? ='(

    Tapi terima kasih buat rekomendasinya, jadi tertarik dengan album Superfly dan FUMIDO 2 =D

    BalasHapus
  5. @Rafael, oh itu, saya memang "nggak jodoh" sama Padi, cuman suka beberapa lagu saja =)

    BalasHapus
  6. Waaah postingan yang keren! Setuju sama isinya! Jadi pengen bikin postingan juga..

    blognya bagus, numpang link ya :)
    kalau bisa link balik dan berkunjung ke blog saya, bikin review juga tapi masih baru hehe :D

    BalasHapus
  7. @Maudy, terima kasih udah mampir dan nge-link. Ayo dong bikin postingannya *menyemangati* =)

    BalasHapus
  8. Haha...

    Kyoiku masuk nomor 3...
    Saya sama kek Mas Rei, mengenal Tokyo Jihen lewat pintu belakang, maksutnya kenal yang Phase 2 dulu.
    Adult adalah album Tokyo Jihen pertama saya, dan memang itu adalah album Tokyo Jihen yang paling ear catchy. Saya awalnya sulit menerima Kyoiku, tapi somehow habis lihat konser mereka, Dynamite Out, saya begitu menggilai album ini.
    Dan melalui Kyoiku, saya jadi mulai menggilai project Shiina Ringo sebelum membentuk Tokyo Jihen.

    Sorry panjang komennya..
    PS: Diluar Kyoiku, klo bikin 2000's top-x list, saya juga pasti memasukkan Twentysomething, Songs About Jane, dan Shipbuilding.

    Saya akan coba Fumido, terima kasih atas list-nya

    BalasHapus
  9. @RA168E, trimakasih sharingnya,
    Tokyo Jihen emang sinting ye, hehehe =)

    Monggo dicoba Fumidonya, mereka bagus di album 1,2,3 tapi yg paling oke memang yang 2 =)

    BalasHapus

Posting Komentar